BPS: Neraca Perdagangan April 2019 Defisit USD 2,5 Miliar

15 Mei 2019 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan selama April 2019 mencatatkan defisit senilai USD 2,5 miliar. Neraca dagang di periode tersebut anjlok jika dibandingkan bulan sebelumnya yang surplus USD 540 juta.
ADVERTISEMENT
Sehingga secara kumulatif sejak Januari-April 2019, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan defisit sebesar USD 2,56 miliar.
"Ini karena migas yang defisit USD 1,49 miliar, lebih dalam dibandingkan nonmigasnya defisit USD 1,0 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Rabu (15/5).
Ekspor
Secara rinci, nilai ekspor selama bulan lalu sebesar USD 12,6 miliar, turun 10,8 persen (mtm) dan turun 13,1 persen (yoy).
Ekspor migas maupun nonmigas tercatat turun. Namun penurunan ekspor migas jauh lebih dalam dibandingkan nonmigas. Adapun ekspor migas turun 34,95 persen (mtm) dan nonmigas turun 8,68 persen (yoy).
Secara kumulatif, sejak awal tahun ini hingga akhir bulan lalu laju ekspor sebesar USD 53,2 miliar, turun 9,39 persen (yoy). Seluruh sektor ekspor mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun tahunan.
ADVERTISEMENT
Adapun sektor migas mengalami penurunan terdalam sebesar 34,95 persen (mtm) menjadi USD 0,74 miliar. Disusul penurunan ekspor industri pengolahan sebesar 9,04 persen (mtm) menjadi USD 9,42 miliar.
Ekspor pertambangan dan lainnya turun 7,31 persen (mtm) menjadi USD 2,19 miliar serta sektor pertanian turun 6,74 persen (mtm) menjadi USD 0,25 miliar.
Sejak Januari-April 2019, ekspor ke China, AS, dan Jepang masih menjadi tujuan utama, masing masing meningkat 14,85 persen (yoy), 11,32 persen (yoy), dan 9,09 persen (yoy).
Impor
Selama bulan lalu, impor tercatat sebesar USD 15,1 miliar, naik 12,25 persen (mtm). Namun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, impor mengalami penurunan 6,58 persen (yoy).
Kenaikan impor tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan impor migas sebesar 46,99 persen (mtm), sementara impor nonmigas naik 7,82 persen (mtm).
BPS konferensi pers neraca perdagangan April 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Berdasarkan penggunaan barangnya, impor barang konsumsi sebesar USD 1,42 miliar, naik 24,12 persen (mtm). Impor bahan baku sebesar USD 11,3 miliar atau naik 12,09 persen (mtm),serta impor barang modal sebesar USD 2,35 miliar atau naik 6,78 persen (mtm).
ADVERTISEMENT
"Untuk barang konsumsi, impornya yang mengalami kenaikan adalah daging frozen, boneless buffalo animal forzen dari India dan AS, impor apel segar, buah pir, dan running and athletic shoes. Ini bisa dipahami karena mendekati Ramadhan dan menjelang Idul Fitri," jelasnya.
Secara kumulatif sejak Januari hingga April 2019, total impor sebesar USD 55,77 miliar atau turun 7,24 persen (yoy).
Impor dari China masih mendominasi yakni mencapai USD 14,37 miliar atau naik 29,47 persen (yoy). Disusul oleh impor dari Jepang sebesar USD 5,32 miliar atau naik 10,92 persen (yoy), dan Thailand sebesar USD 3,21 miliar atau naik 6,59 persen (yoy).