BPS: September 2018 Terjadi Deflasi 0,18 Persen

1 Oktober 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas perdagangan di Pasar Minggu. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas perdagangan di Pasar Minggu. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan selama September 2018 terjadi deflasi 0,18 persen secara bulanan (month to month/mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang terjadi deflasi 0,05 persen (mtm).
ADVERTISEMENT
Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun kalender Januari-September 2018 tercatat 1,94 persen. Sementara inflasi tahunan September 2018 sebesar 2,88 persen secara tahunan year on year (yoy).
"Melihat angka ini, inflasi masih sangat terkendali. Sebagai informasi tambahan, di dearah pedesaan juga terjadi deflasi cukup dalam yaitu 0,59 persen,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (1/10).
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang diamati BPS, 66 kota mengalami deflasi dan 16 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi, terjadi di Pare-pare sebesar 1,59 persen dan deflasi terendah terjadi di Tegal, Singkawang, Samarinda dan Ternate masing-masing sebesar 0,01 persen.
"Sedangkang inflasi tertinggi di Bengkulu sebesar 0,59 persen dan inflasi terendah di Bungo sebesar 0,01 persen. Angka ini menggembirakan, masih di bawah target yang ditetapkan asumsi makro 3,5 persen plus minus 1. Diperkirakan ke depan inflasi tetep terkendali hingga akhir tahun," tandasnya.
ADVERTISEMENT