BPS Waspadai Kenaikan Harga Emas ke Inflasi

2 September 2019 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melayani konsumen perhiasan emas di salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/9). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melayani konsumen perhiasan emas di salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/9). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emas menjadi salah satu investasi yang dinilai lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi global. Para investor banyak mengalihkan dananya ke komoditas emas yang membuat harganya terkerek naik dalam beberapa pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mewaspadai dampak kenaikan komoditas emas terhadap inflasi hingga akhir tahun. Sebab, harga emas diperkirakan akan terus meningkat.
"Waspadai harga emas (ke inflasi), sangat reasonable bagi investor yang akan beralih ke investasi yang lebih aman, yaitu emas," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/9).
Adapun kelompok sandang selama Agustus 2019 mengalami inflasi sebesar 0,88 persen dan andilnya 0,06 persen. Inflasi ini disumbang oleh komoditas emas yang memiliki andil 0,05 persen.
Jika dibandingkan dengan Agustus 2018, kelompok sandang justru mengalami deflasi 0,07 persen. Bahkan komoditas emas pada periode yang sama tahun lalu pun masih menyumbang deflasi 0,01 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Menurut Suhariyanto, kenaikan harga emas selama Juli-Agustus 2019 mencapai 3,98 persen (mtm). Sementara kenaikannya dari Agustus 2018-Agustus 2019 mencapai 13,26 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
"Kenaikan harga emas di sini akan mengikuti kenaikan harga emas di pasar internasional akibat ketidakpastian ekonomi global. Melihat situasi ini, harga emas sepertinya akan terus naik pada waktu mendatang," katanya.
Suhariyanto berharap laju inflasi hingga akhir tahun ini akan tetap sesuai target 3,5 persen. Pemerintah dan Bank Indonesia juga diperkirakan akan terus menjaga laju inflasi sesuai target.
"Masih ada sisa waktu empat bulan lagi, kita harapkan masih in line sampai akhir tahun ini," tambahnya.
Selama Agustus 2019, BPS melaporkan inflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan atau month to month (mtm) dan 3,49 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sejak Januari-Agustus 2019, laju inflasi sebesar 2,48 persen (ytd).
ADVERTISEMENT