BRI Ajak Debiturnya Go Public, Jelaskan Manfaat IPO

10 April 2019 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran direksi Bank BRI dan Perusahaan Bursa Efek Indonesia  berfoto bersama usai meresmikan Workshop Go Public Bersama BRI Group. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran direksi Bank BRI dan Perusahaan Bursa Efek Indonesia berfoto bersama usai meresmikan Workshop Go Public Bersama BRI Group. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengajak para debitur untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang telah bergabung di BEI dinilai akan mendapat sejumlah keuntungan.
ADVERTISEMENT
SEVP Treasury and Global Services Bank BRI Listiarini Dewajanti mengatakan, perusahaan yang telah melakukan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal akan semakin mudah untuk mendapatkan infrastruktur permodalan. Selain itu juga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
"Selain infastruktur permodalan, perusahaan yang telah IPO juga mendapat keuntungan, antara lain membuka akses perusahaan di pasar modal, meningkatkan value perusahaan, mendorong penerapan good corporate governance," ujar Listiarini dalam workshop Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan Perusahaan Melalui IPO Saham, di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (10/4).
BRI ajak debitur melantai di bursa. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Lebih lanjut dia mengatakan, perusahaan yang telah melantai di bursa juga akan mendapatkan insentif pajak dan meningkatkan image perusahaan di mata publik.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2013 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka disebutkan, perusahaan yang melepas minimal 40 persen sahamnya di BEI, akan mendapat insentif pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) sebanyak 5 persen.
ADVERTISEMENT
"Dan yang tak kalah penting adalah perusahaan yang IPO akan mendapat insentif pajak, juga meningkatkan image perusahaan di mata publik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, perusahaan tak perlu khawatir untuk melantai di bursa di tahun politik ini. Bahkan dalam catatannya, justru selama Pemilu, pergerakan saham di BEI terus menunjukkan tren kenaikan.
"Pada Pemilu 2004 kita naik, 2014 kita naik 25 persen. Kita pernah turun enggak? Pernah di 2018, tapi ini bukan karena Pemilu, tapi karena kondisi global," jelasnya.
Gerai ATM Bank BRI. Foto: Dok. Bank BRI
Saat ini, BRI Group memiliki layanan keuangan yang terintegrasi kepada debitur terkait pelayanan pasar modal yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah, khususnya dengan hadirnya PT Danareksa Sekuritas yang sudah menjadi bagian dari Bank BRI. Disamping Danareksa Sekuritas, saat ini Bank BRI telah memiliki beberapa perusahaan anak, di antaranya yakni BRI Syariah, BRI Life, BRI Finance, BRI Agro, BRI Remittance dan BRI Ventures.
ADVERTISEMENT
Dari tujuh perusahaan anak yang dimiliki Bank BRI, BRI Syariah telah melakukan IPO pada Mei 2018. Terbukti, setelah IPO kinerja BRI Syariah pun semakin meningkat.
Berdasarkan laporan keuangan per 2018, BRI Syariah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 106,6 miliar, naik dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp 101 miliar. Sedangkan untuk aset tumbuh sebesar 20,2 persen menjadi Rp 37,91 di triliun di akhir 2018, dari Rp 31,54 triliun di tahun 2017.