Buka Raker Kemendag, Jokowi Minta Setop Ekspor Komoditas Mentah

12 Maret 2019 12:13 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat meresmikan Pasar Rakyat di ICE BSD 3a, Selasa (12/3). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat meresmikan Pasar Rakyat di ICE BSD 3a, Selasa (12/3). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka rapat kerja (Raker) Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Selasa (12/3). Dalam sambutannya, Jokowi meminta agar pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 yang bertengger di 5,17 persen harus disyukuri.
ADVERTISEMENT
Sebab, saat ini dunia disebut tengah menghadapi kondisi ekonomi global yang tidak baik. Banyak negara-negara yang justru mengalami pertumbuhan ekonomi di bawah Indonesia.
“Ekonomi turun, pasar-pasar komoditas turun sehingga ini mempengaruhi perekonomian dalam negeri. Tapi kita wajib bersyukur bahwa di tahun 2018 ekonomi kita masih tumbuh 5,17 persen. Ini patut kita syukuri,” katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Selasa (12/3).
Jokowi memandang kunci pertumbuhan ekonomi ada dua yaitu investasi dan ekspor. Namun yang selama ini terjadi adalah Indonesia terjebak dengan selalu mengekspor komoditas mentah. Untuk itu, Jokowi meminta Pemerintah Daerah sudah harus kreatif dengan mengekspor komoditas yang sudah diolah (hilirisasi).
"CPO dikirim crude-nya. Padahal turunannya banyak sekali, kita hilirisasi. Kopra kita kirim raw (mentah), batu bara raw padahal kalau mau, sebetulnya tidak seperti ini. Waktu booming komoditas dan harga global tinggi semua senang tapi lupa dorong hilirisasi dan industrialisasi," singgungnya. 
ADVERTISEMENT
Saat Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana hadiri acara Gebyar Bakso Merah Putih Indonesia Bersatu di Bekasi. Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyebut sepanjang tahun 2018 Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi salah satunya didorong oleh ekspor yang meningkat. Tahun lalu, ekspor RI meningkat sebesar 6,7 persen menjadi Rp 180 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 168 miliar.
“Di tengah memanasnya perang dagang dan perlambatan ekonomi, total nilai ekspor kita naik, baik dari sisi volume atau nilai,” katanya.
Karenanya, Raker Kemendag kali ini mengangkat tema meningkatkan perdagangan bernilai tambah dan berdaya saing pada 12-13 Maret 2019. Melalui tema ini diharapkan seluruh komoditas perdagangan dalam negeri mampu meningkatkan kapasitasnya untuk bersaing di dunia global.
“Raker kali ini terasa istimewa karena bisa berkumpul juga dengan seluruh pengelola pasar dan pemerintah daerah/dinas. Seperti yang terus dikatakan Presiden RI, pasar juga merupakan salah satu tonggak perekonomian kita,” tutup Enggar.
ADVERTISEMENT