BUMN RI Akan Pasok 240 Ribu Ton Tuna ke Jepang Sepanjang 2019

25 Februari 2019 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang memeriksa ikan tuna yang baru dibongkar dari kapal, di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Padang, Sumatera Barat, Senin (23/7). Foto:  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang memeriksa ikan tuna yang baru dibongkar dari kapal, di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Padang, Sumatera Barat, Senin (23/7). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu BUMN perikanan di Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus) menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan FTI Japan CO.Ltd. pada Rabu (20/2) lalu. Lewat kerja sama ini, Indonesia disebut akan mengekspor sebanyak 240 ribu ton produk slice tuna RI ke Jepang. Masa kontrak kerja sama ini akan berlangsung selama 1 tahun dengan nilai USD 3,8 juta atau setara Rp 53,2 miliar (kurs USD 1 = Rp 14.000).
ADVERTISEMENT
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Perinus) Dendi Anggi Gumilang dan CEO FTI Japan Co.Ltd. Kentaro Narumi pada pembukaan Osaka Sea food Show 2019, di Jepang.
"Menjalin kerja sama operasional seperti ini memang akan terus kami lakukan untuk memasarkan produk perikanan tangkap kami," kata Direktur Utama Perinus, Dendi Anggi Gumilang, saat ditemui di Sekolah Tinggi Perikanan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/2).
Ikan Tuna di Laut Bone Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi
EVP Perinus, Andre F. Budiharjo, menyampaikan Jepang merupakan pasar terbesar untuk produk perikanan laut dunia dengan serapan hingga 13 persen dari total impor makanan laut global. Adapun konsumsi ikan per hari di negara tersebut saat ini mencapai 128 pounds per kapita per tahun atau lebih tinggi daripada rata - rata global, yakni sebesar 38 pounds.
ADVERTISEMENT
Karenanya, dia menyebut pentingnya keberadaan Trading House di salah satu dari 17 wilayah kewenangan KJRI Osaka yang memiliki potensi besar di bidang industri perikanan guna mendukung perdagangan perikanan Indonesia.
"Kami akan terus lakukan kerja sama dengan Jepang. Setelahnya, kami berniat untuk mendatangi Tokyo untuk membahas peluang kerja sama lain," tambahnya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal RI di Jepang Mirza Nurhidayat menyampaikan lewat keterangan tertulis bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara pengekspor produk perikanan laut di Jepang. Oleh karena itu, KJRI bermaksud mendorong dan meningkatkan pangsa pasar produk perikanan laut Indonesia di Jepang.