Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Rapat Dengar Pendapat antara Komisi IV DPR RI dengan Perum Bulog membahas mengenai ketersedian pangan. Dalam kesempatan tersebut, parlemen juga mempertanyakan program Direktur Utama Bulog, Budi Waseso , yang baru dilantik bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IV DPR RI, Salim Fakhry di pertengahan RDP mengakui jika Budi Waseso, atau yang akrab disapa Buwas, memiliki prestasi yang mentereng saat memimpin Badan Narkotika Nasional (BNN). Dia pun bertanya mengenai inovasi yang akan dilakukan Buwas.
“Dulu bapak tegas menjadi Kepala BNN, sekarang inovasi yang akan bapak lakukan apa sebagai Dirut Bulog,” katanya di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (23/5).
Setelahnya, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Michael Wattimena juga bertanya mengenai langkah yang diambil Buwas dalam waktu dekat saat menjabat Dirut Bulog. Menengok sebelumnya Buwas dikenal sebagai pribadi yang inovatif.
Menanggapi itu, Buwas kemudian menjelaskan panjang lebar mengenai langkah jangka pendek dan langkah strategis yang akan diambil. Di tengah pemaparan, Buwas memamerkan beras saset kepada para anggota DPR yang hadir.
ADVERTISEMENT
“Ini Pak beras renceng, beras saset yang akan kami edarkan di warung-warung dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, beras saset itu berisikan 200 gram beras premium yang akan dijual dengan harga Rp 2.500. Adapun munculnya ide menghadirkan beras saset berawal dari melihat kopi saset yang dapat dibeli di warung kecil.
“Beras ini kan kebutuhan pokok, tapi tidak seperti kopi saset yang bisa dibeli dengan mudah karena belinya kiloan,” katanya.