Buwas Pasok Beras Bulog ke Polsek dan Koramil: Biar Tak Ada Kelangkaan

4 Mei 2018 13:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bulog Budi Waseso. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bulog Budi Waseso. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Budi Waseso telah ditunjuk menjadi Direktur Utama Perum Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti. Usai terpilih menjadi Dirut Bulog, pria yang akrab disapa Buwas tersebut memberikan perhatian yang cukup besar terhadap masalah perberasan nasional.
ADVERTISEMENT
Buwas langsung memutar otak bagaimana caranya menekan kelangkaan sekaligus kenaikan harga beras. Sebuah terobosan berhasil dia ciptakan.
Caranya, Buwas akan segera memasok beras Bulog ke Kepolisian Sektor (Polsek) sampai Komando Rayon Militer (Koramil). Tidak hanya itu, beras Bulog juga akan digelontorkan ke warung-warung kelontong. Dengan cara ini, Buwas yakin tidak ada lagi permainan harga beras yang biasa dilakukan oleh para pedagang. Dia juga menjamin tidak akan terjadi kelangkaan beras.
Persediaan beras Bulog (Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
zoom-in-whitePerbesar
Persediaan beras Bulog (Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
"Pokoknya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Jadi nanti tidak ada kelangkaan, tidak ada kenaikan," tegas Buwas saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (4/5).
Beras Bulog yang disebar pun bukan dalam bentuk karungan tetapi sudah kemasan. Satu kemasan beras Bulog yang nanti dijual berisi 5 kg sampai 10 kg. Bahkan ada juga beras yang dikemas berisi 1/4 kg. Buwas menyebutnya beras renceng.
ADVERTISEMENT
"Nanti saya lagi membuat bagaimana istilah saya itu beras renceng, beras yang dikemas 1/4 kg gitu ya. Sehingga orang kalau butuh hanya punya uang Rp 2 ribu ya tetap bisa beli beras untuk makan hari itu. Kan mudah dibeli karena ada di warung-warung," sebutnya.
Buwas menjamin terobosan ini mampu memotong mata rantai distribusi beras. Sehingga semua pihak diuntungkan termasuk petani.
"Jadi tidak ada yang dirugikan, petani juga mendapatkan keuntungan dan harganya tidak bisa dipermainkan oleh tengkulak," jelasnya.