Buwas soal Data Pangan yang Tak Valid: Tanya Si A Beda, Si B Beda Lagi

24 September 2018 12:59 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bulog, Budi Waseso, saat jumpa pers pada Rabu (19/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bulog, Budi Waseso, saat jumpa pers pada Rabu (19/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Data produksi dan kebutuhan beras nasional masih menjadi polemik. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengakui dirinya kesulitan mengatasi polemik beras karena tidak adanya data valid.
ADVERTISEMENT
“Jadi baik itu dari Menteri Pertanian, (Menteri) Perdagangan, Kemenko, kita berpikir sampai saat ini enggak ada data valid yang saya pegang untuk bekerja dengan benar. Saya meraba-raba dalam bekerja, tanya si A beda, si B beda,” kata Buwas di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9).
Menurut Buwas, perbedaan data tersebut menyulitkan pihaknya untuk mengambil keputusan. Tak hanya soal produksi, namun Buwas mengaku perputaran beras pun sulit dilacak.
“Sebenarnya produksi kayak apa sih? Okelah ada keterbatasan lahan, masalah cuaca. Tapi berapa hasilnya? datanya di mana? Lahannya kecil tapi produksinya berapa? Ada di mana beras yang dipanen dua bulan lalu? Di pedagang, di pengepul, di rumah-rumah, apa di petani?” kata Buwas.
Padahal menurut Buwas, jika saja data-data tersebut tersedia secara valid, maka data tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman. Buwas mengaku dirinya bukanlah ahli di bidang pangan ataupun perberasan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu dia berharap agar semua pihak bisa duduk bersama untuk menemukan acuan data yang pasti. Sebab jika semua pihak bicara soal masing-masing data, Buwas yakin polemik ini tak akan selesai.
“Karena saya tidak jago, jadi data penting untuk bekerja dengan teman-teman. Mesti dibantu masyarakat, petani. Jadi hari ini saya berusaha peran Bulog terhadap ketahanan pangan punya andil besar,” katanya.