Buwas: Stok Beras Bulog Aman Untuk 2 Bulan

Beras perum bulog medium. (Foto: Abdul Latif/kumparan)

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan stok beras yang dimiliki Bulog saat ini cukup untuk 2 bulan ke depan. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir terjadi kelangkaan beras.

"Yang pasti untuk 2 bulan ke depan tuh sangat-sangat aman ya," ungkap pria yang akrab disapa Buwas saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (4/5).

Buwas menyatakan stok beras Bulog akan terus bertambah. Untuk mengisi cadangan beras pemerintah, operasi pasar maupun beras miskin, Bulog akan memprioritaskan penyerapan gabah lokal ketimbang impor. Hanya saja memang ada beberapa hambatan saat Bulog mau menyerap gabah petani. Hambatan ini yang akan segera dia benahi.

Pekerja di gudang Bulog. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)

"Itu karena ada beberapa sistem yang harus kita perbaiki ya, jadi gini saya sudah mengevaluasi secara keseluruhannya dan saya mulai akan membenahi apa hal-hal yang menghambat termasuk pendistribusiannya nanti, penyerapannya dari dalam negeri, bagaimana kita mengimpor yang betul-betul aman, kualitasnya terjamin dan harganya tidak mahal sehingga sampai kepada masyarakat juga murah," paparnya.

Buwas juga mengaku akan membeli beras petani dengan melihat kualitas dan harganya. Kalau kualitasnya bagus maka Bulog siap membeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 3.700 per kg untuk GKP (Gabah Kering Panen) dan Rp 4.600 per kg untuk GKG (Gabah Kering Giling).

"Kita punya standarnya dari harga gabah dengan kriteria berapa kadar airnya. Petani juga harus memperhatikan kualitas ya jangan terus standar rendah terus Bulog harus menyerap karena kita diatur dengan tadi standar dan mutu yang bisa dapat dikonsumsi oleh masyarakat, itu juga penting," tegasnya.

Sebagai catatan, pada pertengahan bulan Maret lalu, total stok beras Bulog sebanyak 642.612 ton. Rinciannya yakni stok beras medium sebesar 344.159 ton, stok beras premium 298.453 ton, dan beras premium impor 27.888 ton.