Cantumkan Laba di Tahun 2018, Garuda Indonesia Diakui Rini Masih Rugi

26 April 2019 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Soetta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Soetta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui, Garuda Indonesia pada 2018 lalu masih rugi, meski dalam laporan keuangannya mencantumkan keuntungan USD 809.846 atau setara Rp 11,5 miliar (USD 1 = Rp 14.200).
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Rini, menanggapi adanya penolakan dari kubu Chairul Tanjung atas laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) untuk tahun 2018.
“Jadi di tahun 2018 ini memang masih ada kerugian tapi kita bereskan. Kita menyadari, kita melihat bahwa tahun 2019 sudah akan baik gitu,” kata Rini saat ditemui di acara peresmian penggilingan beras di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (26/4).
“Dan memang itu kan dikatakan betul-betul dan jelas, dikatakan bahwa ini pendapatan lain-lain. Jelas. Bukan pendapatan operasional dari Garuda. Kita mengakui dari Garuda ini pemberesannya kita harus bereskan banyak sekali,” imbuhnya.
Mengutip laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk tahun 2018, terdapat pendapatan lainnya sebesar USD 306,88 juta. Di dalamnya sudah termasuk pendapatan dari selisih kurs USD 28,07 juta.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) kunjungan ke pabrik penggilingan beras petan di Desa Taringgul, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Ema Firtiyani/kumparan
Dengan ada pendapatan lainnya itu, Garuda pada 2018 membukukan keuntungan USD 809.846 atau setara Rp 11,5 miliar. Berbanding terbalik dengan kinerja keuangan 2017 yang rugi sebesar USD 216,582 juta atau setara Rp 3,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Menanggapi anggapan bahwa pencantuman ‘pendapatan lainnya’ itu sebagai upaya membalik keuangan Garuda jadi untung setelah bertahun-tahun merugi, Rini berkilah “Lho sekarang gini, hampir semua perusahaan airline perhatikan aja di Indonesia sampai 2018 hampir semua rugi. AirAsia rugi, Sriwijaya rugi. Semua rugi. Nah kita kuartal terakhir 2018 itu sudah bagus.”
“Baru kuartal pertama tahun ini kita mulai register untung,” tambah Rini.
Garuda pada kuartal I 2019 membukukan laba bersih (net income) sebesar USD 19,7 juta atau sekitar Rp 275,8 miliar. Berbanding terbalik dengan periode sama tahun 2017, yang membukukan rugi sebesar USD 64,3 juta atau sekitar Rp 900 miliar.
Jajaran manajemen baru Garuda Indonesia berfoto usai RUPS Tahunan pada Rabu (24/4). Foto: Dok. Garuda Indonesia
Dalam RUPS Tahunan pada Rabu (24/4), dua anggota komisaris yakni Chairal Tanjung dan Doni Oskaria, menyatakan penolakan atas laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018. Kedua anggota komisaris tersebut, merepresentasikan 28,08 persen saham milik Chairul Tanjung, melalui PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd.
ADVERTISEMENT
Menurut Chairal, pendapatan GIAA dari Mahata sebesar USD 239,94 juta serta USD 28 juta yang didapatkan dari bagi hasil dengan PT Sriwijaya Air, seharusnya tidak dicantumkan dalam tahun buku 2018.
“Kita hanya keberatan dengan 1 transaksi,” ungkap Chairal Tanjung yang merupakan adik dari Chairul Tanjung.