Tahun 2017 Garuda Rugi Rp 3,7 Triliun, 2018 Untung Rp 11,5 Miliar

2 April 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan keuntungan USD 809.846 atau setara Rp 11,5 miliar (USD 1 = Rp 14.200) sepanjang 2018. Kinerja keuangan Garuda Indonesia menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun 2017 yang rugi USD 216,582 juta atau setara Rp 3,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laporan keuangan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4), maskapai pelat merah ini juga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha dari USD 4,177 miliar di 2017 menjadi USD 4,373 miliar di 2018. Penerbangan berjadwal masih menjadi sumber pendapatan terbesar, kemudian disusul oleh pendapatan dari sumber lainnya dan penerbangan tidak berjadwal.
Perseroan juga memperoleh berkah dari pelemahan rupiah, yakni memperoleh keuntungan selisih kurs sebesar USD 28,073 juta.
Sejalan dengan laba dan pendapatan, aset Garuda Indonesia juga meningkat dari USD 3,763 miliar menjadi USD 4,371 miliar. Hari ini, saham emiten berkode GIAA ditransaksikan di harga Rp 494 atau meningkat 0,41 persen (2 poin).