Cara Blockchain Jadikan Ongkos Logistik Lebih Murah

29 Juli 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Global Blockchain Summit 2019 di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Senin (29/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Global Blockchain Summit 2019 di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Senin (29/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan blockchain digadang-gadang bisa menjadikan ongkos logistik lebih murah. Pasalnya, blockchain sebagai rantai blok yang berisi catatan data transaksi memiliki konsep efisiensi.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Kadin Bidang Logistik dan Rantai Pasok Rico Rustombi mengatakan, blockchain bisa memangkas proses logistik menjadi lebih mudah dan efektif. Seperti, meminimalkan kerumitan regulasi, infrastuktur hingga berbagai pungutan.
Menurut studi Kadin, pada penerapan blockchain yang telah ada saat ini di luar negeri, mampu memangkas biaya logistik sekitar 16 persen.
Lalu, bagaimana cara blockchain bekerja?
Rico menjelaskan, penerapan blockchain berarti upaya penggunaan teknologi untuk pembenahan sistem.
"Sekarang barang masuk dan keluar, menurunkan biaya logistik itu bukan dengan membangun pelabuhan baru, tapi benahi sistemnya, efisiensi dan utilisasi terhadap pelabuhan yang tersedia, dan masalah traffic sendiri di dalamnya," terang Rico ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Senin (29/7).
Asosiasi Blockchain Indonesia. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Ia mencontohkan, penerapan blockchain yang diaplikasikan di Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama. Saat menggunakan blockchain, kata dia, semua proses logistik secara sistematis telah terkoneksi dengan ekosistem blockchain global.
ADVERTISEMENT
Tak hanya bisa memangkas biaya dan waktu, ia memandang blockchain itu bisa meminimalisir perilaku negatif yang merugikan seperti pungutan liar (pungli).
"Enggak usah pusing kita, proses barang masuk dan keluar, rekomendasinya gimana bisa dilakukan, kalau kita enggak kompetitif, ya enggak mungkin. Karena semua transparan, enggak ada pungli dan semua ter-record dari semua mata rantainya," papar dia.
Berkaca pada perusahaan yang dia jalankan, PT Dewata Samudra Agung Perkasa, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, ia mengemukakan adopsi sistem blockchain logistik itu terhubung dengan agen seluruh dunia.
"Kita terhubung dengan shipping line agent di luar negeri. Kalau begitu, kita connected by system, semua terkoneksi di shipping line seluruh dunia," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ke depan, pihaknya mengaku bakal mengembangkan super app e-logistik yang menghubungkan orang-orang yang punya warehouse, distribusi logistik, packaging, dengan blockchain.
"Kami belum merumuskan sampai crypto currency-nya, ini enggak mudah dan butuh waktu. Jadi masih menggunakan konvensional pembayarannya," tandasnya.