CEO Bali United: Sudah Lama Kami Ingin Melantai di Bursa

15 Februari 2019 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Indonesia vs Bali United Foto: IG @Baliunitedfc
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia vs Bali United Foto: IG @Baliunitedfc
ADVERTISEMENT
Manajemen Bali United menyatakan sedang mempersiapkan untuk menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri, pihaknya tetap berkeinginan agar proses pencatatan saham perdana (IPO) tetap dilakukan tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Kita masih maksudnya rencana, masih persiapan, tahun ini diusahakan," katanya kepada kumparan, Jumat (15/2).
Yabes bilang, sebetulnya rencana IPO ini sudah lama dirumuskan namun urung terlaksana. Dia pun mengungkapkan dengan IPO Bali United memiliki banyak keuntungan. Misalnya status perusahaan jelas di mata publik dan keterbukaan pengelolaan keuangan.
"Tetapi kita tetap mau IPO tahun ini. Tapi ya yang udah mulai lama kita ingin (IPO) oh enak juga nih ya kalau terbuka pada publik, lebih jelas lah kalau terbuka," tegasnya.
Sejauh ini belum ada tim sepak bola Indonesia yang melantai di BEI. Jika Bali United IPO pada tahun ini maka akan menjadi tim sepak bola Indonesia pertama yang melantai di BEI.
Bali United. Foto: Dok. PT LIB
ADVERTISEMENT
Bali United F.C. merupakan sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Klub ini dulunya bernama Persatuan Sepak Bola Indonesia Samarinda (Persisam) yang merupakan eks tim Perserikatan dan Putra Samarinda dari Galatama.
Pada 15 Februari 2015, Putra Samarinda diambil alih pengusaha asal Indonesia, Pieter Tanuri. Setelah sebelumnya mengalami kesulitan finansial hingga akhirnya berpindah kandang ke Bali dan mengubah namanya menjadi Bali United F.C.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan soal rencana IPO Bali United pada tahun ini. Menurut Nyoman, sejauh ini klub tersebut masih mendiskusikan tentang berbagai persyaratan yang harus mereka penuhi sebelum menjadi perusahaan go public. Pun soal skema IPO, Nyoman mengatakan hal tersebut belum dibahas lebih jauh.
ADVERTISEMENT
“Skema belum dibahas. Mereka lebih banyak mendiskusikan pemenuhan persyaratan," ungkap dia.