Cerita Nelayan Natuna yang Tak Lagi Bertemu Kapal Asing

30 Januari 2018 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susi Pudjiastuti nikmati soto warga Natuna. (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti nikmati soto warga Natuna. (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan sangat dirasakan dampaknya oleh nelayan perairan Natuna. Kini, nelayan tak lagi bertemu kapal asing di Laut Natuna.
ADVERTISEMENT
Seorang nelayan Natuna, Mahyu, mengatakan kapal asing sekarang jarang terlihat berkeliaran. Dia baru bisa melihat kapal asing dengan jarak yang sangat jauh dari bibir pantai.
"Kapal asing masih ada 30-40 mil baru kelihatan. Ada paling dua," kata Mahyu di SKPT Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (30/1).
Sebelum Susi memberantas illegal fishing, kondisinya jauh berbeda. Dulu, kapal asing sangat berani mengambil ikan dengan jarak yang tak jauh dari pantai. "Dulu 5 mil saja kelihatan kapal asing," imbuh dia.
Mahyu berharap kondisi ini terus dipertahankan. Nelayan asal Subi itu juga menjamin tidak ada yang menggunakan cantrang di Natuna.
"Cantrang tidak ada di sini. Dan jangan sampai ada. Karena sangat merusak lingkungan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mahyu merupakan salah satu nelayan yang mendapat bantuan kapal berkapasitas 5 GT dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sekali melaut, kapal ini bisa mengangkut maksimal 2 ton ikan.
Dirinya juga senang dengan keberadaan PT Perikanan Indonesia (Persero) atau Perindo di Natuna. Harga ikan yang ditawarkan jadi cukup bersaing dan melihat kebutuhan nelayan serta harga di pasaran.
"Harga lumayan. Ikan yang awalnya Rp 10 ribu sekarang sudah naik Rp 13 ribu. Kita juga dibantu," ucap dia.