China Kurangi Impor dan RI Tambah Ekspor, Harga Batu Bara Tertekan

8 Oktober 2018 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk milik PT Andaro membawa muatan batu bara (Foto: Antara Foto/Prasetyo Utomo)
zoom-in-whitePerbesar
Truk milik PT Andaro membawa muatan batu bara (Foto: Antara Foto/Prasetyo Utomo)
ADVERTISEMENT
Harga Batubara Acuan (HBA) pada Oktober 2018 ditetapkan sebesar USD 100,89 per ton, turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD 104,81 per ton.
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menerangkan, penurunan harga batu bara pada Oktober ini terutama karena kebijakan pemerintah China mengurangi impor batu bara. China merupakan konsumen batu bara terbesar dunia.
"Sejak Juli 2018, tren harga batu bara menunjukkan penurunan khususnya harga jual batu bara Indonesia kalori 5.000 GAR ke bawah. Faktor yang mendorong adalah kebijakan pemerintah China mengurangi impor batu bara mereka," kata Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia kepada kumparan, Senin (8/10).
Kapal pengangkut batu bara di sungai musi, Palembang. (Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal pengangkut batu bara di sungai musi, Palembang. (Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan)
Selain langkah China mengurangi impor, harga batu bara juga melemah karena adanya kebijakan pemerintah Indonesia yang menggenjot ekspor.
Akhir bulan lalu, pemerintah Indonesia memberikan izin penambahan produksi kepada 32 perusahaan tambang batu bara. Total tambahan kuota produksi untuk 32 perusahaan tersebut mencapai 21,9 juta ton.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penambahan tersebut, produksi batu bara Indonesia pada tahun ini ditargetkan mencapai 506,9 juta ton, sekitar 400 juta ton di antaranya diekspor.
APBI khawatir peningkatan ekspor dari Indonesia ini semakin menjatuhkan harga batu bara. "Sebelum kebijakan penambahan kuota produksi, pasar dikhawatirkan sudah oversupply terutama ekspor dari Indonesia. Karena itu adanya tambahan kuota produksi akan lebih menekan harga lagi," tutupnya.