China Setop Impor Batu Bara dari Australia

Proses dumping tambang batubara. Foto: Sigid Kurniawan/Antara

Bea cukai di pelabuhan utara China, Dalian, telah melarang impor batu bara dari Australia dan akan membatasi impor batu bara secara keseluruhan dari semua sumber hingga akhir 2019 sebanyak 12 juta ton.

Dilansir Reuters, Kamis (21/2), sebelumnya China memperpanjang waktu kliring untuk batu bara Australia hingga setidaknya 40 hari. Hal itu dilakukan sejak awal Februari.

Hubungan Australia dengan Cina telah memburuk sejak 2017, ketika Canberra menuduh China ikut campur dalam urusan domestiknya. Ketegangan meningkat lagi bulan lalu, setelah Australia mencabut visa pebisnis China terkemuka. Langkah itu diambil hanya beberapa bulan setelah Asutralia melarang raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies, memasok peralatan ke jaringan broadband 5G-nya.

Batu bara merupakan komoditas ekspor terbesar Australia. Akibat larangan ini, dolar Australia anjlok lebih dari 1 persen.

Ditanya apakah larangan itu terkait dengan ketegangan bilateral, Geng Shuang, juru bicara kementerian luar negeri China, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (21/2) bahwa bea cukai memeriksa dan menguji impor batu bara untuk keamanan dan kualitas.

"Tujuannya adalah untuk lebih melindungi hak-hak hukum dan kepentingan importir China dan untuk melindungi lingkungan," kata Geng.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham menyatakan telah meminta Duta Besar Australia di Beijing, untuk segera mengklarifikasi kebijakan tersebut.

"Kami terus menjalin hubungan erat dengan industri dalam hal akses pasar. China adalah mitra yang bernilai bagi Australia dan kami percaya bahwa komitmen perjanjian perdagangan bebas kami satu sama lain akan terus dihormati," ujarnya.

Birmingham juga mengatakan bahwa ekspor batubara Australia ke China pada kuartal keempat 2018, lebih tinggi dalam volume dan nilainya, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017.

Bea cukai Dalian menyumbang 7 persen dari total impor batu bara China pada tahun 2018, menurut laporan dari konsultan Wood Mackenzie. Kemungkinan larangan di seluruh China dapat menyebabkan lonjakan harga batu bara metalurgi dan memisahkan harga batu bara dari harga domestik, menurut Robin Griffin, direktur penelitian Wood Mackenzie.

Data Bea Cukai China menunjukkan, Negeri Tirai Bambu membeli 28,26 juta ton batubara kokas dari Australia pada 2018, menyumbang 43,5 persen dari total impor bahan bakar negara itu.