news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

China Usut Dugaan Dumping Baja Antikarat Asal Indonesia

24 Juli 2018 5:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Baja (Foto: Reuters/Tyrone Siu)
ADVERTISEMENT
China mengusut dugaan dumping (menjual murah) produk stainless steel (baja antikarat) impor asal Indonesia. Selain terhadap Indonesia, pengusutan itu juga dilakukan terhadap produk impor yang sama asal Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Pengusutan yang dimulai Senin (23/7) itu, dilaporkan Reuters meliputi produk impor senilai USD 1,3 miliar. Pengusutan ini dilakukan tak hanya terhadap produk-produk asal pabrik asing, tapi juga pabrik milik perusahaan China yang berada di keempat negara itu.
Kasus ini mencuat, setelah industri baja antikarat China mengeluhkan kalah bersaing dari produk sejenis eks impor. Ada 8 produsen baja antikarat yang dilaporkan, termasuk Tsingshan Stainless Steel yang memiliki unit produksi di Indonesia.
Selain produsen, industri baja antikarat China juga melaporkan 19 importir dalam perkara ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan swasta China telah membuka pabrik di Indonesia. Mereka memanfaatkan bahan baku nikel yang melimpah, serta biaya produksi yang lebih murah di Indonesia dibandingkan di China.
Bongkar muat baja (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar muat baja (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Pesatnya impor stainless steel dianggap telah merusak pasar dalam negeri China. Mengutip laporan Kementerian Perdagangan China, salah satu industri lokal yang melaporkan kasus ini adalah Shanxi Taigang.
ADVERTISEMENT
Data itu juga mengungkapkan, impor baja antikarat dari Indonesia terus meningkat pesat. Tahun 2016 naik 5 persen dibandingkan 2015. Sementara pada kuartal pertama 2018 ini melonjak 86 persen. Sejalan dengan itu, harganya justru turun sekitar 23 persen.
"Jika kami mengizinkan produk ini untuk terus memasuki pasar China dengan harga rendah dan mengambil pangsa pasar lebih banyak, penjualan produk domestik China akan terus menurun," kata keluhan itu.
Secara keseluruhan, volume impor baja antikarat dari 4 negara itu, telah melonjak 3 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan baja antikarat di China, meliputi setengah dari total kebutuhan dunia. Di antaranya untuk proyek-proyek konstruksi, transportasi, juga industri kemasan.