Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dalam 5 Tahun, Pelabuhan Kuala Tanjung Ditarget 1 Juta TEUs
18 Januari 2018 19:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I meyakini Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, akan tuntas pembangunannya pada Maret 2018 mendatang. Penuntasan itu adalah untuk pembangunan tahap 1.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, sebulan setelah diresmikan pelabuhan akan langsung dioperasikan. Target awal, pelabuhan dapat menangani petikemas sebanyak 100.000 TEUs (Twenty-feet Equifalent Units). Jumlah itu setara 20% dari kapasitas terminal.
"Sebetulnya (bisa mencapai) 20% itu sudah bagus. Saya yakin dalam lima tahun bisa satu juta TEUs," kata Bambang di Medan, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/1).
Dia yakin target tersebut dapat tercapai, seiring program hilirisasi di industri nasional baik BUMN maupun milik swasta. Dengan hilirisasi produk industri yang berdekatan dengan pelabuhan, akan menghemat biaya logistik dan transportasi.
"Seperti Inalum (PT Indonesia Asahan Alumunium), dia punya produksi dikirim ke Surabaya lalu dicairkan lagi jadi velg, panci dan kusen. Dan setelah dicairkan baru diekspor. Kenapa enggak bangun pabrik hilirisasi Inalum di sini saja sekalian. Ongkos transportasinya lebih murah karena enggak perlu memindahkan bahan baku ke sana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jika hilirisasi industri di Pulau Sumatera berjalan, dia yakin Pelabuhan Kuala Tanjung akan hidup.
Dia menambahkan, pihaknya juga akan mendorong pemanduan Selat Malaka yang sudah diambil alih Indonesia, supaya kapal-kapalnya bisa diarahkan untuk bongkar muat di Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Kami sudah bergandengan dengan perusahaan asing dari Tiongkok dan Eropa, supaya perusahaan yang besar-besar untuk bongkar muat di Kuala Tanjung," katanya.
Dengan lokasi yang strategis, Bambang yakin Kuala Tanjung dapat menjadi gerbang industri di Sumatera Utara, Palembang dan Jambi. Apalagi di Palembang dan Jambi menurutnya tidak ada pelabuhan laut dalam.