Dear Milenial, Hati-hati Menjadikan Sahabat Sebagai Rekan Bisnis

4 Oktober 2018 7:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi persahabatan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi persahabatan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Memulai sebuah bisnis dengan teman atau sahabat karib memang seru. Tapi, jangan terlena dengan label 'sahabat' yang bisa membuat bisnis dan persahabatan jadi hancur.
ADVERTISEMENT
Perencana keuangan Ahmad Ghozali mengatakan, tak sedikit dari kalangan milenial yang memilih teman atau sahabat untuk dijadikan sebagai rekan bisnis. Hal ini, lanjutnya, justru bisa berisiko merusak hubungan pertemanan dan bisnis.
"Bukan berarti tidak boleh, silakan saja kalau mau jadikan teman sebagai rekan bisnis. Tapi, perlu mempertimbangkan aspek profesionalitas. Jangan hanya karena dia teman kita lalu dajak jadi rekan bisnis," katanya saat dihubungi kumparan, Kamis (4/10).
Sebab, tak jarang hal ini berisiko untuk menjatuhkan bisnis dan keepercayaan. Misalnya, masalah keuangan bisnis. Ahmad menambahkan, jangan menaruh kepercayaan yang berlebihan terhadap rekan bisnis.
"Yang paling berisiko itu saat menaruh kepercayaan pada teman sepenuhnya, sampai yang pegang dana dan pencatatan dia. Namanya manusia itu kadang suka khilaf, kita enggak tahu kalau dia tiba-tiba bisa lakukan pelanggaran. Untuk itu, lebih baik pencatatan atau hal berbau keuangan dipercayakan pada pihak lain," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Ahmad menyarankan agar mereka yang ingin memulai berbisnis dengan sahabat sendiri bisa tetap profesional dengan menyediakan perjanjian di atas kertas. Nantinya, diharapkan apabila salah satu pihak tidak kooperatif, bisa diingatkan dengan perjanjian tadi.
"Kita tetap harus menyediakan hitam di atas putih, kalau perlu hitung-hitungannya juga disediakan di awal. Supaya kalau tidak cocok, ya sudah, tidak usah jadi rekan bisnis tapi pertemanan juga tetap abadi," tutupnya.