Defisit Transaksi Berjalan di 2018 Membengkak Jadi USD 31,1 Miliar

8 Februari 2019 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Bank Indonesia. Foto: REUTERS / Iqro Rinaldi
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bank Indonesia. Foto: REUTERS / Iqro Rinaldi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi berjalan atau current acount deficit (CAD) sepanjang 2018 sebesar USD 31,1 miliar atau sebesar 2,98 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yari Kurniati menagatakan, CAD selama tahun lalu masih terkendali, karena masih di bawah 3 persen terhadap PDB. Secara rinci, CAD di kuartal I 2018 sebesar USD 5,5 miliar atau 2,1 persen terhadap PDB; kuartal II sebesar USD 8 miliar atau 3 persen terhadap PDB; kuartal III USD 8,8 miliar atau 3,3 persen terhadap PDB; dan kuartal IV sebesar USD 9,1 miliar atau 3,57 persen terhadap PDB. "Tapi kalau keseluruhan ini CAD kita USD 31,1 miliar atau 2,98 persen terhadap PDB, ini masih terkendali ya kalau dilihat full year," ujar Yati di Gedung BI, Jakarta, Jumat (8/2).
Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: Antara/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
CAD yang selama 2018 tersebut masih lebih tinggi alias membengkak dibandingkan dengan realisasi CAD 2017 yang sebesar USD 17,2 miliar atau 1,7 persen terhadap PDB. Yati melanjutkan, CAD selama tahun lalu yang lebih besar dari 2017 ini karena neraca perdagangan barang yang juga mencatatkan defisit. Sementara neraca jasa, pendapatan primer, dan pendapatan sekunder mencatatkan surplus. Adapun sepanjang tahun lalu, neraca perdagangan barang mencatatkan defisit USD 0,4 miliar. "Neraca perdagangan, ekspor kan sangat tergantung dengan kondisi global, jadi globalnya sendiri demand-nya atau permintaah globalnya melambat," katanya. Sementara untuk transaksi modal dan finansial mencatatkan surplus USD 25,2 miliar sepanjang 2018, terdiri dari transaksi modal yang surplus USD 93 juta dan transaksi finansial yang surplus USD 25,1 miliar. Sehingga secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia mencatatkan defisit USD 7,1 miliar sepanjang tahun lalu. Angka ini anjlok dibandingkan 2017 yang mencatatkan surplus USD 11,6 miliar.
ADVERTISEMENT