news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I 2019 Diperkirakan Membaik

10 Mei 2019 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memperlihatkan pecahan uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer di Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) hari ini akan mengumumkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) selama kuartal I 2019. Ekonom memproyeksi NPI di kuartal lalu akan mengalami surplus, begitu juga dengan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang diperkirakan membaik dibanding kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, CAD di kuartal I 2019 akan berkisar di USD 6 miliar - 8 miliar atau sekitar 2,5 - 2,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 3,57 persen terhadap PDB.
"Hitungan saya CAD berkisar 2,5-2,6 persen. Memang jangan dibandingkan dengan triwulan I 2018, sebaiknya melihat perkembangan kuartal ke kuartal," ujar Piter kepada kumparan, Jumat (10/5).
Bila melihat kondisi sepanjang 2018, CAD memang terus melebar. Secara berturut-turut sejak kuartal I 2018 hingga kuartal IV 2018, CAD masing-masing sebesar 2,07 persen, 3,01 persen, 3,28 persen, dan 3,57 persen dari PDB. Adapun selama 2018 CAD sebesar 2,98 persen dari PDB.
ADVERTISEMENT
Adapun selama tahun ini, Piter memproyeksi CAD akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini karena neraca perdagangan yang diperkirakan juga akan lebih baik dari tahun lalu.
"Pertumbuhan impor akan melambat di tengah sedikit membaiknya ekspor khususnya ekspor nonmigas," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan CAD kuartal I 2019 bisa di bawah angka kuartal IV yang 3,57 persen dari PDB.
Neraca dagang selama kuartal I 2019 masih mencatatkan defisit USD 193,4 juta. Angka ini membaik dibandingkan defisit neraca perdagangan pada kuartal IV 2018 yang mencapai USD 4,8 miliar.
"Secara tren, neraca perdagangan yang menurun tentu membuat tren defisit transaksi berjalan kuartal I juga turun," kata Darmin.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Darmin enggan menyebut prediksi angka CAD. Sebab saat itu pemerintah masih menunggu realisasi dari neraca jasa.
Maklum, neraca jasa selama ini memang defisit. Adapun, di kuartal IV 2018 neraca jasa masih menunjukkan defisit USD 1,62 miliar.
"Kalau itu (neraca jasa) juga membaik, arahnya membaik. Tapi kalau dihitung defisit transaksi berjalan ini bisa berapa, susah juga," jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Darmin Nasution di Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Jakarta, Senin (4/2/19). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sementara itu, Deputi Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara juga mengatakan derasnya arus modal tentu akan memperbaiki neraca transaksi modal dan finansial. Sehingga neraca pembayaran Indonesia juga diharapkan bisa lebih baik dibanding kuartal IV 2018 yang surplus USD 5,41 miliar
"Akan membantu pendanaan ke arus modal masuk yang lebih banyak ke emerging market, pendanaan untuk defisit transaksi berjalan bisa lebih baik," kata Mirza.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BI pada Jumat (3/5) lalu, dana asing masuk (capital inflow) sejak awal Januari hingga 2 Mei 2019 mencapai Rp 131,1 triliun.
Secara rinci, dana asing yang masuk ke SBN mencapai Rp 66,3 triliun dan Rp 66,1 triliun ke saham. Menurutnya, dana asing yang masuk hingga lima bulan pertama tahun ini bahkan melebihi total dana asing yang masuk selama 2018 sebesar Rp 57,1 triliun.