Depo Perawatan Kereta Cepat‎ Pertama di ASEAN Dibangun di Bandung

5 Juli 2019 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melintas di dalam Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintas di dalam Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini mulai melakukan pembangunan ‎depo Kereta Cepat Jakarta Bandung. Adapun depo itu merupakan fasilitas perawatan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra, depo itu dibangun di tanah seluas 85,44 hektare di kawasan Tegalluar, Bandung. Rencananya depo tersebut akan memiliki 8 jalur untuk menampung 11 trainset.
"Setiap trainset terdiri dari 8 gerbong. Nantinya 2 dari 11 trainset ini akan menjadi kereta cadangan dan pengganti saat kereta utama sedang menjalani perawatan," ujarnya di Hotel Aryaduta, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/7).
Menurut dia, Kereta Cepat Jakarta Bandung akan menggunakan teknologi CR400AF yang merupakan kereta cepat teknologi terbaru hasil pengembangan perusahaan produsen kereta cepat asal China, CRCC Qingdao Sifang.
Kereta yang akan dipakai sebagai Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
Nantinya, perawatan reguler terhadap kereta cepat CR400AF dilakukan tiap 2 hari sekali setelah jam operasional usai, perawatan meliputi penggantian spare part dan pengecekan ultrasonic untuk mendeteksi keretakan pada poros kereta.
ADVERTISEMENT
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa moda transportasi massal tercepat di Indonesia ini mengedepankan keamanan," kata Chandra.
Ke depan, Depo Tegalluar tersebut akan dikembangkan untuk melayani perawatan yang lebih kompleks, seperti perawatan kereta setelah mencapai jarak tempuh lebih dari 3 juta km atau setara dengan waktu 5 tahun.
"Depo kereta cepat diperkirakan dapat mengakomodir perawatan seluruh unit kereta, paling tidak 2.400 kali dalam setahun," tegasnya.