DFI Logistics Bidik Laba Rp 1,8 Miliar Tahun Ini

22 Oktober 2018 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public Expose PT Dewata Freight International di BEI. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose PT Dewata Freight International di BEI. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Management PT Dewata Freight International (DFI Logistics) optimistis mampu membukukan laba sebesar Rp 1,8 miliar pada tahun ini. Pada tahun lalu, perusahaan yang bergerak di bidang logistik terintegrasi itu menderita kerugian Rp 600 juta.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan DFI Logistics, Nur Hasanah, mengatakan laba pada tahun ini sebagian besar masih ditopang oleh bisnis di sektor logistik.
"Penopang laba tahun ini dari logistik. Kita juga cukup tinggi masih 90 persen dari total revenue," ucapnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (22/10).
Adapun pada tahun ini, DFI Logistics menargetkan dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp 187 miliar. Perolehan pendapatan tahun ini meningkat sekitar 29 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 145 miliar.
Pendapatan tahun ini akan ditopang dari dua proyek Engineering Procurement Construction (EPC). Kedua proyek EPC tersebut berlokasi di Jailolo, Halmahera Barat dan Bacan, Halmahera Selatan.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan April 2018, DFI Logistics mencatat pendapatan senilai Rp 58,872 juta, naik sebesar 57,45 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 21.481 juta.
"Selain itu kita tahun ini ada mengerjakan proyek (EPC) di Jailolo dan Bacan itu sebagai cukup menopang 10 persen dari total revenue tahun ini, nilai proyek sekitar Rp 10 miliar," lanjutnya.
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
Garap 2 Proyek Kelistrikan
DFI Logistics tengah membutuhkan investasi hingga Rp 265 miliar untuk mengerjakan dua proyek kelistrikan pada tahun depan. Perusahaan akan masuk mengerjakan proyek-proyek kelistrikan melalui anak usahanya PT Dewata Makmur Bersama (BMB). Adapun dua proyek baru di sektor kelistrikan yang akan dikerjakan pada tahun depan berlokasi di Tarakan (Kalimantan Tengah) dan Lampung (Bandar Lampung). Kapasitas kedua proyek kelistrikan tersebut masing-masing sebesar 15 Megawatt (MW).
ADVERTISEMENT
"Melalui anak Usaha PT Dewata Makmur Bersama, Kami berencana mengembangkan Independent Power Producer (IPP) berbasis Gas. Pengembangan IPP ini membuat Perseroan dapat mengkreasi permintaan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan Dan juga membuat pendapatan Perseroan di masa mendatang lebih terukur," ucapnya
Nur menambahkan nilai investasi untuk proyek kelistrikan di lampung mencapai Rp 195 miliar. Sementara investasi yang dibutuhkan untuk proyek listrik di Tarakan sekitar Rp 70 miliar. Terkait sumber pendanaan sebesar Rp 16 miliar berasal dari dana hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) melalui penyertaan modal ke anak usaha.
"Sisanya berasal dari pinjaman perbankan," tuturnya.