Digantung Saudi Aramco, Pertamina Siap Garap Sendiri Kilang Cilacap

14 Mei 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Foto:  Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) akan segera memulai proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) alias modifikasi Kilang Cilacap dengan atau tanpa mitranya, Saudi Aramco. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan bahwa kesepakatan kedua perusahaan saat ini masih terhadang persoalan valuasi aset.
ADVERTISEMENT
Seandainya hingga akhir perjanjian dengan Saudi Aramco pada 30 Juni 2019 nanti belum juga ditemukan kesepakatan, Nicke menegaskan akan menjalankan proyek modifikasi Kilang Cilacap secara mandiri.
“Perlu ada valuasi lagi. Belum ada kesepakatan. Kita menunggu kontrak berakhir nanti 30 Juni, kalau tidak ada kesepakatan juga kita akan lakukan secara mandiri. Kita jalan dulu bangun proyek ini baru cari partner,” katanya saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Selasa (14/5).
Nicke menjelaskan, saat ini Kilang Cilacap sudah bisa memproduksi BBM setara Euro 4. “Saat ini semuanya sudah berjalan sesuai target. Yang perlu kita lakukan adalah menambah sistem,” tambahnya.
Kilang minyak Aramco di Arab Saudi. Foto: Reuters/Ahmed Jadallah/File Photo/File Photo
Sebelumnya diberitakan, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menyatakan, hingga saat ini kedua perusahaan masih mencocokkan valuasi aset yang berbeda dengan melibatkan valuator independen.
ADVERTISEMENT
Saudi Aramco yang merupakan BUMN Perminyakan Arab Saudi sudah lama mengincar proyek RDMP Kilang Cilacap. Kerja sama keduanya sudah dibicarakan sejak 2015.
Saudi Aramco tertarik untuk menginvestasikan dana USD 6 miliar di kilang ini. Pemerintah pun sudah memberikan insentif pajak seperti pembebasan bea masuk, pembebasan lahan, hingga Joint Venture Agreement. Tapi hingga kini, konstruksinya belum juga dimulai.
Presiden Joko Widodo sendiri belum lama ini bertemu dengan Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Khalid Al-Falih dan beberapa perusahaan seperti Saudi Aramco di Riyadh pada 14 April 2019 lalu.
Dalam pertemuan itu, salah satu isu yang dibahas adalah masalah valuasi aset yang terus dibahas dalam proyek RDMP Kilang Cilacap. Jokowi ingin agar masalah segera diselesaikan oleh Pertamina dan Kementerian ESDM.
ADVERTISEMENT
RDMP Cilacap ditargetkan selesai pada 2022. Modifikasi ini akan menambah kapasitas kilang Cilacap dari saat ini 348 ribu barel per hari (bph) menjadi 400 ribu bph. Bukan hanya itu, kompleksitasnya akan ditingkatkan, jadi jauh lebih modern. Nelson Complexity Index yang sekarang 4 bakal menjadi 9,4.
Dengan kenaikan kapasitas dan kompleksitas, produksi bensin (gasoline) kilang Cilacap akan bertambah 80 ribu bph, produksi solar meningkat 60 ribu bph, dan avtur bertambah 40 ribu bph.