Dilirik Investor Jepang dan AS, Helicity Siap IPO

17 Oktober 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT WhiteSky Aviation melayani 30 penerbangan mudik ke berbagai daerah di Jawa Barat dengan tarif sekali terbang Rp16 juta hingga Rp18 juta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
zoom-in-whitePerbesar
PT WhiteSky Aviation melayani 30 penerbangan mudik ke berbagai daerah di Jawa Barat dengan tarif sekali terbang Rp16 juta hingga Rp18 juta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
ADVERTISEMENT
PT Whitesky Aviation, operator maskapai penerbangan tidak berjadwal berbasis helikopter di Indonesia, membuka diri untuk melepas sahamnya kepada publik atau Initial Public Offering (IPO). Pelepasan dilakukan demi mengembangkan bisnis brand Helicity.
ADVERTISEMENT
CEO Whitesky Avition, Denon Prawiraatmadja mengatakan, sudah ada dua investor asing yang ingin berinvestasi ke Helicity. Menurutnya, IPO jalur yang tepat untuk memasukkan investasi dari mereka.
"Ada beberapa perusahaan asing seperti Amerika Serikat dan Jepang yang coba untuk jadi startegic partner. Tapi kita mau (mereka) masuk lewat IPO," kata dia ditemui dalam acara Indonesia Transport Supply Chain and Logistic, Indonesia Maritime Expo 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (17/10).
CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Adapun waktu IPO, Denon belum bisa mengungkapkan lebih jauh. Dia belum tahu keputusan IPO bakal dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Menunggu IPO, sejauh ini investor Whitesky Aviation masih berasal dari lokal. Pengeluaran untuk bisnis Helicity masih berasal dari kas perusahaan.
ADVERTISEMENT
Helicity pertama kali mengudara pada Desember 2017. Sejak diluncurkan hingga saat ini, perusahaan sudah memiliki empat pesawat dengan membuat rute layanan antar kota seperti Jakarta-Bandung. Sampai akhir tahun, perusahaan menargetkan memiliki satu tambahan helikopter.