Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN Maryono dicopot dari jabatannya. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB yang berlangsung Kamis (29/8).
ADVERTISEMENT
Untuk menggantikan posisi Maryono, RUPSLB mengangkat Suprajarto, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Bank BRI.
Selain itu, Komisaris BTN yang sebelumnya dijabat oleh Sumiyati diganti oleh Marwanto Harjowiryoni.
“Kami akan menindaklanjuti persetujuan RUPSLB hari ini. Susunan pengurus bank sesuai hasil RUPSLB ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan dalam memenuhi target bisnis sekaligus menjawab tantangan masa depan. Kami optimistis menjadikan soliditas pengurus bank sebagai modal dan semangat untuk menjadikan kinerja bisnis BTN menjadi lebih baik,” kata Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul usai pelaksanaan RUPSLB BTN di Jakarta, Kamis (29/8).
Sebelumnya, Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno menyatakan, pergantian direksi merupakan hal biasa dalam perusahaan. Perombakan direksi di BUMN, menurutnya juga sudah mendapat persetujuan dari Presiden.
"Emang kalau direksi (BUMN) dirombak persetujuan siapa? Kalau ada pergantian direksi persetujuan siapa? Presiden kan. Tahun lalu ada RUPSLB aja biasa, enggak diributin," ujar Harry di acara Pertamina Digital Expo di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (29/8).
ADVERTISEMENT
Bagi Suprajarto, pergeserannya memimpin Bank BTN merupakan penurunan kelas. Karena Bank BRI yang sebelumnya dia pimpin, merupakan bank terbesar di Indonesia.
Mengutip laporan keuangan terbaru, Bank BRI memiliki aset per Juni 2019 sebesar Rp 1.288 triliun. Sedangkan BTN berada di urutan kelima, asetnya hanya seperempatnya dari BRI atau Rp 312 triliun.
Bank BRI juga masuk Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun. Sedangkan BTN masuk bank BUKU III, dengan modal inti di kisaran Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun.
RUPSLB BTN memutuskan mengubah susunan pengurus menjadi sebagai berikut :
Susunan Direksi BTN:
Direktur Utama: Suprajarto
Direktur Commercial Banking : Oni Febriarto Rahardjo
ADVERTISEMENT
Direktur Consumer Banking: Budi Satria
Direktur Compliance: R. Mahelan Prabantarikso
Direktur Collection, Aset Management: Elisabeth Novie
Direktur Distribution & Network: Dasuki Amsir
Direktur Strategic & Human Capital: Yossi Istanto
Direktur IT & Operation: Andi Nirwoto
Direktur Finance, Treasury & Strategy: Nixon L.P Napitupulu
Susunan Komisaris BTN:
Komisaris Utama: Asmawi Syam
Komisaris: Iman Sugema
Komisaris: Eko Djoeli Heripoerwanto
Komisaris: Marwanto Harjowiryono
Komisaris Independen: Garuda Wiko
Komisaris Independen: Lucky Fathul Aziz Hadibrata
Komisaris Independen: Kamaruddin Sjam
Komisaris Independen: Arie Coerniadi