Dirut Garuda: Avtur Sumbang 38 Persen Biaya Operasional Maskapai

14 Februari 2019 20:00 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengakui beban bahan bakar avtur terhadap biaya operasional perusahaan cukup tinggi. Komponen tersebut menyumbang 38-48 persen terhadap seluruh beban biaya operasional Garuda Group.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, mengatakan komposisi beban avur antara maskapai full service Garuda Indonesia dengan maskapai Low Cost Carrier (LCC) Citilink, Sriwijaya, dan Nam Air berbeda.
"Yang pasti komposisi cost avtur untuk Citilink sebesar 40 persen, Sriwijaya dan NAM 48 persen dan Garuda Indonesia 38 persen," kata pria yang akrab disapa Ari Askhara, kepada kumparan, Kamis (14/2).
Saat ditanya terkait data dari Kementerian Perhubungan yang menyebut beban avtur hanya 24 persen terhadap biaya operasional, Ari tak mau menanggapi. Menurut dia, kemungkinan angka tersebut dibuat pada 2016.
Dia menjelaskan, maskapai dengan pelayanan penuh seperti Garuda memiliki komposisi avtur yang lebih kecil dibandingkan maskapai LCC, karena ada beberapa biaya lainnya yang juga ikut dihitung.
ADVERTISEMENT
"Namun untuk LCC atau no frills tidak ada service sehingga komposisi biaya avtur menjadi besar, besarnya biaya leasing dan maintenance juga mempengaruhi percentage avtur di dalam total cost," jelasnya.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
Adapun dalam laporan keuangan Garuda Indonesia hingga kuartal III 2018, tercatat beban bahan bakar avtur hingga 30 September 2018 mencapai USD 1 miliar dari total beban biaya operasional senilai USD 2 miliar.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti sebelumnya menuturkan, biaya Avtur hanya berkontribusi sebesar 24 persen terhadap harga tiket ‎ pesawat.
Sementara berdasarkan laporan maskapai, harga Avtur berkontribusi sebesar 40 persen terhadap harga tiket pesawat. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan‎ (PM) Nomor 14 Tahun 2018.
"Jadi kalau kemarin disampaikan oleh Pak Presiden dan airlines, harga Avturnya 40 persen. Memang kami saat ini sedang dalam proses melakukan kajian kembali terhadap komponen yang memengaruhi tarif dasar airlines," katanya.
ADVERTISEMENT