Dirut Sriwijaya Air: Belum Ada Solusi soal Utang ke Angkasa Pura II

29 Maret 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menumpuknya antrean penumpang di counter checkin Sriwijaya Air Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Sriwijaya Air
zoom-in-whitePerbesar
Menumpuknya antrean penumpang di counter checkin Sriwijaya Air Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Sriwijaya Air
ADVERTISEMENT
Maskapai Sriwijaya Air mengaku masih terus berusaha menghubungi pihak PT Angkasa Pura II (AP II) pascapemadaman listrik di layanan check in di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) pada Rabu (27/3).
ADVERTISEMENT
Pemadaman listrik di layanan check in Sriwijaya Air terjadi karena maskapai yang kini menjalin kerja sama operasi dengan Garuda Indonesia tersebut, belum membayar utang kepada AP II senilai Rp 38 miliar.
Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Saul mengatakan, hingga saat ini belum ada tanggapan positif dari AP II. Meskipun saat ini pihaknya masih terus mencari solusi terbaik terkait masalah utang tersebut.
"Kami masih terus berusaha menghubungi AP II, namun belum ada tanggapan positif," ujar Joseph kepada kumparan, Jumat (29/3).
Namun demikian, Joseph mengatakan Sriwijaya Air akan terus berusaha semaksimal mungkin mencari solusi agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan negosiasi dan restrukturisasi.
"Kami tetap mengupayakan semaksimal mungkin untuk negosiasi dan restrukturisasi dengan win-win solution," jelasnya.
Dirut Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Pada Rabu (27/3), layanan check ini Sriwijaya Air di Terminal 2 Bandara Soetta diputus oleh AP II sejak pukul 18.45 WIB. Akibatnya, sejumlah penerbangan Sriwijaya Air dari Terminal 2 Soetta sempat mengalami keterlambatan dan terjadi penumpukan penumpang.
ADVERTISEMENT
Listrik kembali dinyalakan sekitar pukul 22.00 WIB dan pelayanan kepada penumpang kembali dilakukan secara normal.
Terkait insiden tersebut, pihak AP II belum memberikan keterangan resmi. Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soetta PT Angkasa Pura II (Persero) Febri Toga Simatupang mengaku kaget mendengar kabar tersebut.