Diserbu Versi Digital, Percetakan Kalender di Bungur Tetap Eksis

3 Januari 2018 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat Percetakan Kalender III (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Percetakan Kalender III (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kawasan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat sudah dikenal sebagai sentra percetakan kalender terbesar di DKI Jakarta. Di tempat ini, banyak kios yang menawarkan cetak kalender dengan harga yang bervariasi.
ADVERTISEMENT
Hari ini, banyak orang serta kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalan yang cukup sempit. Di tempat ini, memang banyak kios percetakan yang mampu memproduksi ribuan kalender berdasarkan permintaan.
Endang (38) salah satunya. Pemilik usaha percetakan Dragon Pon itu mengaku dapat mencetak 10.000 pieces kalender setiap kali ada permintaan.
Tempat percetakan kalender (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat percetakan kalender (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
"10.000 pieces, kalendar meja bisa 5.000 pcs bahkan lebih. Kalender dinding juga 5.000 pcs bahkan lebih,” kata Endang saat ditemui kumparan (kumparan.com) di lokasi, Rabu (3/1).
Dia mengaku, sampai saat ini masih banyak pesanan kalender cetak meski menjamur kalender versi digital yang ada di smartphone. Endang mematok harga tiap kalender dinding sebesar Rp 2.000/pcs, jika permintaan di atas 10.000 pcs maka harganya semakin murah, yakni Rp 1.500/pcs. Sedangkan untuk kalender meja dipatok Rp 4.000/pcs. Namun jika jumlah pesanan di atas 10.000 pcs, harganya turun menjadi Rp3.500/pcs.
ADVERTISEMENT
"Masih banyak. Bahkan udah bulan Maret masih ada nih (pesanan), enggak ada penurunan," katanya.
Tempat percetakan kalender (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat percetakan kalender (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Sedangkan pemilik Devi Jaya Percetakan, Suparman (42), bercerita kemarin tokonya sudah mencetak 3.500 pcs kalender. Pemesannya adalah Rumah Sakit Polri R Said Sukanto.
"Ini dari Polisi, Rumah Sakit Polri R Said Sukanto," timpal Suparman.
Meski mampu mencetak ribuan kalender. Suparman kerap mengeluh. Pasalnya saat ini, jumlah pemesan berkurang akibat persaingan yang semakin banyak. Ditambah lagi harga kertas yang semakin mahal. Menurut Suparman untuk harga kertas mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 38.000/rim naik menjadi Rp 42.000/rim.
Tempat percetakan kalender (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat percetakan kalender (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Mau naikin harga diakuinya juga sangat sulit. Apalagi pesanan juga semakin jarang akibat ketatnya persaingan. Mau tidak mau efisiensi pun dilakukan
ADVERTISEMENT
"Kalau gede-gede yang megang lelang. Percetakan yang gede-gede yang dapet. Kalau naikin harga sendiri susah. Ya sebenernya ngurangin cuman kalau naikin sepihak enggak bareng-bareng kita juga ditinggal konsumen. Ya harus pinter-pinternya buat ini, bayar sewa, listrik dan lainnya," keluh Suparman.