Dolar AS Tertekan Akibat Perang Dagang, Rupiah Berpotensi Menguat

5 April 2018 9:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah. Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (5/4), dolar AS dibuka di Rp 13.762. Dolar AS kemudian menguat ke Rp 13.766. Sempat melemah tipis, dolar AS kembali naik dan kini posisinya ada di Rp 13.767.
ADVERTISEMENT
Secara year to date (ytd), dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 0,012%.
Binaartha Sekuritas dalam risetnya menyebutkan masih terdapat potensi penguatan bagi rupiah mengingat secara teknikal, pada daily chart terlihat pola long white body candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada dolar AS.
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
Secara domestik, diharapkan agar hasil dari data indeks keyakinan konsumen di atas ekspektasi para pelaku pasar sehingga mampu memberikan katalis positif bagi stabilitas rupiah.
Secara eksternal, kebijakan proteksionisme Trump yang berujung pada perang dagang antara AS dengan China berpotensi memberikan bearish effect bagi dolar AS. Sementara itu, adapun data klaim pengangguran AS yang diproyeksikan meningkat juga menjadi sentimen negatif bagi dolar AS. Range USD/IDR hari Kamis adalah Rp 13.740 hingga Rp 13.795.
ADVERTISEMENT