Dua Jam Masa Penawaran, SBR005 Sudah Laku Rp 53,4 Miliar

10 Januari 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementrian Keuangan launching SBR005 (10/1). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementrian Keuangan launching SBR005 (10/1). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hari ini menerbitkan surat utang secara online atau Saving Bond Retail seri SBR005 pada pukul 09.00 WIB hingga 24 Januari 2019 pukul 10.00 WIB. Dua jam setelah masa penawaran ini, SBR005 sudah laku Rp 53,4 miliar.
ADVERTISEMENT
"Hingga pukul 11.00 WIB tadi sudah ada beberapa investor yang memesan, bukan hanya pesan tapi juga sudah lunas dibayar. Nilainya itu Rp 53,4 miliar," ujar Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting, saat launching SBR005 di Cali Deli, Jakarta, Kamis (10/1).
Loto pun memperkiarakan angka tersebut akan terus meningkat di hari pertama ini. Apalagi, pemerintah melakukan pembatasan atau kuota maksimal hanya sampai Rp 5 triliun. Artinya, ketika penjualannya sudah mencapai Rp 5 triliun, maka sistem akan secara otomatis ditutup, meskipun belum memasuki masa penutupan penawaran pada 24 Januari 2019.
"Target indikatif kami sebenarnya Rp 2 triliun, tapi kami tetapkan maksimal bisa Rp 5 triliun," katanya.
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kuota maksimal baru pertama kali diterapkan pada SBR005. Sebelumnya pada SBR004, pemerintah menetapkan target indikatif Rp 1,49 triliun, namun hasil penjualannya bisa hampir lima kali lipatnya atau senilai Rp 7,32 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun minimal pemesanan SBR005 ini sebesar Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar dengan tenor dua tahun. Imbal hasil atau kupon yang ditawarkan sebesar 8,15 persen untuk periode tiga bulan pertama.
Sama seperti seri sebelumnya, SBR005 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo pada 10 Januari 2021. SBR005 bisa dicairkan maksimal 50 persen pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo atau early redemption.
Masyarakat yang ingin berinvestasi di SBR005 dapat membelinya melalui sebelas mitra distribusi yang akan membuka layanan secara daring. Mitra distribusi tersebut yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Permata, BRI, BTN, Trimegah Sekuritas, Bareksa, Tanamduit, Investree, dan Modalku.