Dubes RI: Indonesia Kuasai 70% Pasar Sarang Walet di China

20 Mei 2018 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, mempromosikan sarang burung walet tanah air kepada ratusan pengusaha, akademisi, dan asosiasi di China dalam acara China Bird Nest Industrial Summit.
ADVERTISEMENT
Promosi ini sangat penting karena China adalah pasar besar bagi industri sarang burung walet Indonesia di luar negeri.
“Sejak ekspor langsung sarang burung walet Indonesia ke China pada tahun 2015, nilai perdagangan produk tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017, nilai ekspor sarang burung walet ke China mencapai USD 102,8 juta,” ujar Djauhari di depan ratusan pengusaha China di Xiamen International Conference, Xiamen, Jumat (18/5).
Angka ekspor ini akan terus meningkat seiring berkembangnya industri sarang burung walet di China. Permintaan sarang burung walet tak hanya sekedar untuk kesehatan, namun berkembang ke arah industri kosmetik.
“Sarang burung walet juga dipakai untuk bahan baku kosmetik dan manfaatnya bagus,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lanjut mantan Dubes RI untuk Rusia ini, Indonesia saat ini menjadi pemain besar bahkan market leader untuk ekspor sarang burung walet di China. Indonesia menguasai sekitar 70% pasar di Negeri Tirai Bambu. Namun, ekspor ke China daratan masih di bawah angka ekspor ke Taiwan yang mencapai USD 132.3 juta di 2017.
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang burung walet siap diekspor ke China (Foto: Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian)
“Sebelumnya, kita kalau ekspor harus lewat HongKong. Semenjak tahun 2015, kita bisa ekspor langsung ke China makanya angka terus tumbuh. Kita sekarang mengusai pasar 70%,” tambahnya.
Kedutaan Besar Rebuplik Indonesia (KBRI), lanjut Djauhari, memiliki peran penting sebagai mediator antara pengusaha Indonesia dan regulator di China. Mediasi sangat penting agar pengusaha Indonesia bisa memenuhi standar ekspor yang disyaratkan oleh Certification and Accreditation Administration of People’s Republic of China (CNCA).
ADVERTISEMENT
“Hingga April 2018, tercatat sebanyak 17 eksportir Indonesia telah tersertifikasi untuk dapat melakukan ekspor langsung ke China,” sebutnya.