Ekonom: Dubes RI di AS Layak Jadi Menteri di Kabinet Jokowi Jilid II

9 Oktober 2019 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Mahendra Siregar (kanan), temui Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Gedung Putih. Foto: Dok. KBRI Washington
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Mahendra Siregar (kanan), temui Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Gedung Putih. Foto: Dok. KBRI Washington
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah menyusun nama-nama calon menteri yang akan masuk kabinet Jokowi jilid II. Terkait siapa saja nama yang masuk, beredar beberapa versi. Tapi tak satu pun yang dikonfirmasi kebenarannya oleh Jokowi.
ADVERTISEMENT
Terkait jajaran menteri ekonomi, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menilai nama Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Mahendra Siregar, sebagai salah satu yang layak dipertimbangkan.
"Mahendra bukan orang baru di dunia perekonomian Indonesia. Pengalaman Mahendra di bidang ekonomi sudah baik. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional," kata Faisal dalam pernyataan resmi, Rabu (9/10).
Dia menambahkan, Mahendra memiliki kompetensi. Apalagi dalam kelesuan ekonomi global saat ini, menurut Faisal, diperlukan orang-orang terpilih. "Sosok itu harus bisa mengatasi permasalahan atau memperbaiki kelemahan dan fungsi pada Kementerian Koordinator Perekonomian lima tahun terakhir ini," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menteri setingkat koordinator, lanjut dia, harus punya kemampuan memimpin dan menguasai masalah. Sebab, jabatan Menko Ekonomi sangat vital dan memimpin kementerian teknis di bawahnya. Apalagi, di periode pemerintahan kedua ini, Presiden Joko Widodo menegaskan perlunya perluasan di bidang perdagangan dan ekonomi internasional.
Faisal menyebut, masalah ekonomi yang muncul bukan hanya karena masalah sektoral semata. Tetapi, kata dia, terkadang ada masalah sinkronisasi antara satu sektor dengan sektor yang lain dalam kementerian.
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin (kanan) tiba di kantor KPU, Jakarta, Minggu (30/6). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
"Calon Menteri Koordinator Perekonomian semestinya harus memiliki pengalaman yang luas dan mengerti permasalahan, harus punya kemampuan leadership dan pemahaman tentang masalah yang ada, seperti ekspor dan investasi," kata dia.
Faisal menyebut, salah satu masalah vital di sektor ekonomi saat ini yaitu pandangan parsial pada masalah vital. Untuk itu, calon Menko Ekonomi harus punya kemampuan melihat masalah dari hilir ke hulu, baik masalah ekspor maupun investasi.
ADVERTISEMENT
Dia berharap, masuknya Mahendra ke bursa Menteri Koordinator Perekonomian diiringi dengan kemampuan mengambil solusi.
"Saya sudah bilang tadi, harus mempunyai kompetensi, kemampuan untuk membuat terobosan-terobosan,, memperkuat koordinasi di setiap sektor, dan pemahaman terhadap masalah ekonomi yang ada. Ini yang perlu kita uji jika beliau terpilih," ujar dia.