Eks Bos Uber Ikut Danai Perusahaan Kargo Online di Indonesia

21 Maret 2019 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi truk kargo pengangkut barang. Foto: Dok. Kargo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi truk kargo pengangkut barang. Foto: Dok. Kargo
ADVERTISEMENT
Bekas pendiri yang juga bos perusahaan aplikasi transportasi, Uber, Travis Kalanick ikut mendanai Kargo Technologies. Perusahaan tersebut meluncurkan pasar online angkutan logistik, yang menghubungkan shipper sektor ritel, e-commerce dan komersil dengan armada truk di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengutip pernyataan tertulis yang diterima kumparan, Kamis (21/3), Kargo Technologies telah berhasil menggalang dana tahap awal sebesar USD 7,6 juta atau sekitar Rp 107 miliar.
"Pendanaan itu selain berasal dari 10100 Fund milik Travis Kalanick, juga dari perusahaan venture capital Sequoia Capital India," kata CEO Kargo, Tiger Fang.
Investor lainnya yakni Pandu Sjahrir dan Agaeti Ventures, salah satu pendiri Northstar Group yakni Patrick Walujo, Intudo Ventures, Zhenfund, ATM Capital dan Innoven Capital.
“Hampir seperempat pendapatan domestik bruto Indonesia senilai Rp 1 triliun, berasal dari logistik. Tapi industri ini masih terbentur masalah infrastruktur yang kurang memadai dan berbagai inefisiensi lainnya,” ujar Tiger.
Dia mencontohkan, truk yang mengangkut muatan dari sentra-sentra produksi perkotaan, seringkali pulang tanpa muatan. Sedangkan pengemudi truk biasanya harus menelepon berbagai pihak atau mengecek berbagai grup Whatsapp, hanya untuk mendapatkan order sekali-jalan.
ADVERTISEMENT
Pendiri 10100 Fund, Travis Kalanick. Foto: REUTERS/Danny Moloshok
Itu pun menurutnya, masih membutuhkan kontrak tertulis. Pada sisi lain, pembayarannya bisa tertunggak sampai berminggu-minggu. Dia menyatakan, Kargo bertujuan mengubah industri logistik karena teknologi yang dimilikinya bisa membuat proses transaksi dan pengangkutan lebih efisien, transparan dan akuntabel.
Shipper, transporter dan pengemudi truk bisa berinteraksi, bertransaksi dan memantau pergerakan kiriman secara real-time di platform Kargo melalui situs www.kargo.tech,” jelasnya. Dalam waktu dekat, layanan ini juga bisa didapatkan melalui aplikasi Android, yang saat ini dalam fase pengujian beta.
“Kargo didesain untuk mengoreksi masalah ketersediaan, transparansi harga dan kurangnya kepercayaan dalam proses pembayaran melalui satu aplikasi yang gampang dipakai,” imbuh Tiger.
Suasana saat kapal kargo sandar di salah satu dermaga Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Pelindo 2. Foto: Wendiyanto/kumparan
Kargo didirikan pada 2018 oleh Tiger Fang, selaku CEO, dan Yodi Aditya selaku CTO.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Tiger mengantongi enam tahun pengalaman membangun pasar-pasar online di Asia. Tiger meluncurkan Uber di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Dia juga kemudian memperluas operasi Uber di Indonesia dan China Barat, sebagai General Manager. Tiger juga sempat menjadi salah satu pendiri Lazada di Thailand dan Vietnam.
Sementara Yodi Aditya adalah software engineer yang memiliki pengalaman luas membangun platform online buat industri logistik, penerbangan dan keuangan di Indonesia dan Singapura.