Ekspor RI Selama Februari 2018 Turun Menjadi Rp 193,7 Triliun

15 Maret 2018 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar Muat Peti Kemas. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar Muat Peti Kemas. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor selama Februari 2018 mencapai USD 14,10 miliar atau skeitar Rp 193,7 triliun (kurs Rp 13.700) mengalami penurunan 3,14% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm), namun naik 11,76% secara tahunan (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, berdasarkan jenis barangnya, ekspor di sektor industri pengolahan tercatat paling besar, mencapai USD 10,2 miliar, atau naik 4,28% (yoy).
Disusul sektor pertambangan dan lainnya yang mencapai USD 2,27 miliar atau baik 68,18% (yoy), dan sektor migas sebesar USD 1,39 miliar atau naik 16,09% (yoy).
Sementara itu, barang ekspor di sektor pertanian hanya sebesar USD 0,24 miliar, atau mengalami penurunan 8,81% (mtm) dan turun 16,81% (yoy).
"Ekspor pertanian turun komoditasnya yaitu ekspor sarang burung, kopi, tanaman obat dan aromatik, serta rempah," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/3).
Adapun negara tujuan ekspor masih didominasi China sebesar 15,36% dengan nilai USD 3,98 miliar, disusul Amerika Serikat (AS) 10,91% dengan nilai USD 2,83 miliar, dan Jepang 10,22% dengan nilai sebesar USD 2,65 miliar.
ADVERTISEMENT