Ekspor Tekstil RI ke Australia Ditarget Naik 100 Persen dalam 2 Tahun

7 Maret 2019 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrai ekspor impor di pelabuhan Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrai ekspor impor di pelabuhan Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia akhirnya menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Australia (IA-CEPA) pada Senin (4/3) lalu. Kesepakatan perdagangan bebas kedua negara dilalui dengan proses yang cukup panjang. Butuh waktu negosiasi sekitar 9 tahun hingga akhirnya kedua negara sepakat menggelar perdagangan bebas di 2019.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa produk Indonesia yang berpotensi meningkat ekspornya berkat adanya perjanjian bebas ini, salah satunya tekstil. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menargetkan ekspor tekstil ke Australia meningkat 100 persen dalam 2 tahun ke depan. Selama ini, nilai ekspor tekstil ke Australia mencapai USD 200 juta per tahun.
"Dua tahun ke depan diharapkan bisa mencapai USD 500 juta lah peningkatannya," katanya saat dihubungi kumparan, Minggu (7/3).
Beberapa barang tekstil yang diekspor ke Australia selama ini misalnya kaus kaki, syal, dan banyak jenis lainnya. Ade menambahkan, empat musim yang terdapat di Negeri Kanguru ini membuat sejumlah produk tekstil asal Indonesia laris disana.
"Pakaian musiman itu sangat laris di sana selama ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Perjanjian IA-CEPA diyakini bisa membuka celah untuk menemus pasar di sana. Sebab, Australia mengeliminasi sekitar 6.474 pos tarif menjadi 0 persen saat IA-CEPA diberlakukan. Setelah penandatanganan, pemerintah akan masuk tahap ratifikasi ke DPR untuk membentuk aturan tertulis di antara kedua negara. Proses ratifikasi ini ditarget selesai pada akhir tahun ini.