ESDM: 52 Persen Pembangkit Listrik di Program 35.000 MW Nyala di 2019
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Sommeng, mengungkapkan bahwa 52 persen pembangkit yang bakal terbangun itu jumlahnya setara 15.000 - 17.000 MW di seluruh Indonesia. Dia menjamin semua pembangkit itu menyala dan listriknya bisa dinikmati masyarakat.
"52 persen pasnya. Jadi sudah berapa tuh? Jadi akhir tahun 2019 diharapkan sudah 15.000 - 17.000 (MW) nyala semua," kata Andy usai Rapat Dengar Pendapat dengan PT PLN (Persero) dan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (29/11).
Untuk saat ini, kata dia, hingga akhir Oktober 2018 proyek pembangkit yang menyala baru mencapai 7-8 persen. Pembangunan pembangkit listrik sendiri tidak bisa dikerjakan secara cepat. Rata-rata pembangunan memakan waktu hampir 3 tahun.
Salah satu pembangkit besar dari batu bara saja (PLTU) dengan kapasitas 600 MW membutuhkan waktu paling cepat 2 tahun untuk membangunnya. Pembangkit yang paling cepat pembangunannya itu, kata Andy adalah pembangkit menggunakan gas yang bisa dikerjakan 10 bulan saja.
ADVERTISEMENT
"Dari 35.000 MW, kan ada yang masih perencanaan, ada pengadaan, ada pembangunan konstruksi, ada yang masuk COD atau sudah menyala. Sampai Oktober yang sudah menyala itu mendekati 7-8 persen karena pembangunan lebih cepat," ucapnya.