ESDM Gandeng BUMN Percepat Pembangunan PLTS

24 Juli 2019 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemasangan PLTS di Pulau Seraya Besar, NTT. Foto: dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Pemasangan PLTS di Pulau Seraya Besar, NTT. Foto: dok. PLN
ADVERTISEMENT
Beberapa BUMN berkomitmen untuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada fasilitas proyek-proyek mereka. Tujuannya, agar makin banyak sumber listrik dari energi terbarukan yang bisa dihasilkan dan dipakai.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, FX Sutijastoto mengatakan BUMN yang dimaksud adalah PT Len Industri (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Inalum (Persero), hingga PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA).
Dengan komitmen ini, kata dia, Kementerian ESDM menargetkan bisa meningkatkan tambahan kapasitas pasokan listrik dari sumber PLTS hingga 1.430 MW pada 2025. Tambahan tersebut bisa membantu target Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai porsi 23 persen dari bauran energi di tahun 2025. Pada tahun lalu, EBT baru berkontribusi sebesar 7,68 persen dari bauran energi nasional.
"Dalam hal ini (komitmen), kami tidak melihat kendala yang berarti di dalam pemanfaatan PLTS tersebut. Hanya tinggal sinergi saja antara seluruh BUMN tersebut, dan dari kegiatan ini diharapkan ada tambahan kapasitas PLTS sebesar 1.400-an MW," kata dia dalam FGD Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM 2019 yang bertajuk “Roadmap PLTS BUMN Menuju Bauran Energi 2025” di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (24/7).
ADVERTISEMENT
Toto mencontohkan penggunaan PLTS untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina. Sementara di PTBA, PLTS terapung digunakan di lokasi pabrik PT Inalum.
PLTS di Kampung Enem, Distrik Obaa, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua, Senin (23/7) Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Untuk bisa memaksimalkan pengembangan PLTS, kata dia, PT Len Industri telah membuat sistem panel atap surya bernama LenSOLAR. Produk tersebut bisa melakukan impor dan ekspor listrik.
"Nanti kami hanya tinggal menyusun financial engineering-nya agar listrik yang diekspor ini bisa mencapai USD 0,06 per Kilowatt-hour (KWh). Agar listrik tersebut bisa dibeli oleh PT PLN (Persero)," jelas Toto.
Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan, sudah saatnya seluruh stakeholder EBT duduk bersama merumuskan, menetapkan dan memantau seluruh kebijakan, regulasi, infrastruktur dan program yang dapat mempercepat penggunaan energi surya. Hal ini bertujuan mencapai target bauran energi di 2025 yang tertera dalam Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 Tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Sebagai BUMN pelopor industri PLTS di Indonesia sejak 1985, Len Industri mendukung komitmen bersama ini dengan menyediakan LenSOLAR. Produk baru tersebut merupakan Sistem Rooftop PV (Photovoltaics) yang dipasang di atap untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah maupun perkantoran. LenSOLAR sudah teruji dan hingga kini sudah dipasang di beberapa gedung BUMN.
"LenSOLAR terhubung langsung dengan jaringan listrik regular (operator) yang mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya (PV). LenSOLAR menerapkan skema impor dan ekspor listrik dari dan ke jaringan lisrik regular, sehingga dapat menghemat tagihan listrik hingga 30 persen setiap bulannya," ujar Zakky.
Saat ini LenSolar memiliki produk premium yang terdiri dari 4 jenis paket sistem PLTS Rooftop yang dapat digunakan pada rumah dan bisnis. Produk tersebut adalah LenSOLAR 1.5K-1P, LenSOLAR 3K-1P, LenSOLAR 5K-1P, dan LenSOLAR 5K-3P yang masing-masingnya dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Lensolar memberikan jaminan garansi sistem penuh untuk 1 tahun pertama dan komponen PV module memberikan jaminan kinerja hingga 20 tahun (degradasi output 1 per per tahun).
ADVERTISEMENT
Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 Tahun 2014 menyatakan bahwa target bauran EBT sebesar 23 persen (49,2 Giga Watt) pada tahun 2025 dan energi surya memberikan kontribusi sebesar 6,5 Giga Watt. Dengan adanya komitmen ini, pemanfaatan PLTS di Indonesia bisa terpenuhi sepenuhnya. Sebab, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan pemasangan PLTS sebesar 6.500 MW pada 2025 mendatang.