ESDM: Inalum Berminat Beli 20 Persen Saham Vale

6 Februari 2019 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi tambang Nikel Milik PT Vale Indonesia Foto:  Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi tambang Nikel Milik PT Vale Indonesia Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada Januari lalu telah mengirimkan surat kepada pemerintah Indonesia. Melalui surat tersebut, Vale melaporkan rencana divestasi 20 persen sahamnya ke pemerintah. Sesuai dengan amandemen Kontrak Karya (KK) pada 2014, Vale wajib mendivestasikan 40 persen saham ke pihak Indonesia. Vale telah melepas 20 persen sahamnya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), maka perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia ini tinggal melepas 20 persen lagi. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2014, divestasi 40 persen saham harus dilakukan Vale selambat-lambatnya pada Oktober 2019. Vale hanya wajib mendivestasikan 40 persen saham, bukan 51 persen seperti halnya PT Freeport Indonesia, karena perusahaan tambang yang berkantor pusat di Brasil itu sudah membangun smelter. Menanggapi surat dari Vale, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak menyatakan, pihaknya menyambut baik aksi korporasi itu. Kata Yunus, PT Inalum (Persero) berminat membeli 20 persen saham Vale. "Pemerintah mendukung aksi korporasi yang dilakukan Vale karena belum jatuh tempo Oktober 2019, apalagi penawarannya kepada pemerintah atau BUMN, dan sekarang Alhamdulillah Inalum berminat," kata Yunus kepada kumparan, Rabu (6/2).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, sampai saat ini Inalum mengaku belum mendapat penugasan resmi dari pemerintah untuk mengakuisisi 20 persen saham Vale. "Belum ada (penugasan)," kata Head of Corporate Communication and Government Relations Inalum Rendi Witular kepada kumparan. Mayoritas saham Vale masih dikuasai perusahaan asing, yakni Vale Canada Limited sebesar 58,73 persen. Selain itu ada Sumitomo Metal Mining yang memiliki 20,09 saham. Sisanya sebesar 20,49 persen dikuasai pemegang saham publik. Per tahun 2017, cadangan bijih nikel yang dimiliki Vale tercatat sebesar 95,1 juta ton, yang terdiri dari 82,7 juta ton cadangan terbukti dan 12,4 juta ton cadangan potensial. Dengan jumlah sebanyak itu, Vale menjadi salah satu pemegang tambang nikel terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT