Fakta Membanggakan PT PAL: Bikin RS Apung hingga Ekspor Kapal Perang

22 Januari 2019 9:24 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Perang SSV buatan PT PAL Indonesia yang dipesan Filipina (Foto: PT PAL Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Perang SSV buatan PT PAL Indonesia yang dipesan Filipina (Foto: PT PAL Indonesia)
ADVERTISEMENT
Kemampuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri galangan kapal, PT PAL (Persero) dalam memproduksi kapal, baik kapal niaga maupun kapal perang Angkatan Laut (AL) tak perlu diragukan lagi.
ADVERTISEMENT
Selain memproduksi kapal, PT PAL juga menawarkan produk rekayasa umum seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dan komponen pendukung industri pembangkit listrik seperti balance of plant.
Tak hanya itu. PT PAL kini menawarkan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal niaga maupun kapal perang, baik Kapal Republik Indonesia (KRI) maupun non KRI. Adapun operasional PT PAL berpusat di Surabaya, Jawa Timur.
Berikut 4 fakta mengenai kemajuan bisnis PT PAL yang dirangkum kumparan, Selasa (22/1):
1. Produksi Rumah Sakit Terapung
PT PAL menyerahkan kapal perang buatannya bernama KRI Semarang (SMR) 594 kepada TNI AL di Surabaya pada Senin (21/1) kemarin. Rencananya KRI SMR 594 tersebut akan dipakai sebagai rumah sakit sementara TNI AL.
Kapal KRI Semarang-594 tampak luar. (Foto:  Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal KRI Semarang-594 tampak luar. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Adapun kontrak PT PAL dan TNI AL dalam pembuatan KRI SMR 594 ditandatangani pada Januari 2017 dengan nilai Rp 800 miliar. PT PAL mampu mengerjakan kapal rumah sakit kedua yang dimiliki TNI AL itu selama 23 bulan.
ADVERTISEMENT
2. Berencana Buat Pembangkit Listrik Terapung
PT PAL saat ini memiliki rencana untuk membuat kapal yang difungsikan sebagai pembangkit listrik terapung. Dalam membangun pembangkit listrik terapung itu, pihaknya menggandeng anak usaha PLN, yakni PT Indonesia Power.
Bukan listrik berbahan bakar fosil, rencananya pembangkit listrik yang akan dibangun menggunakan energi baru terbarukan. Saat ini PT PAL bersama Indonesia Power dan pihak terkait tengah mematangkan rencana tersebut.
3. Kualitas Produk PAL Dipuji Presiden Filipina
PT PAL mengirimkan 2 unit kapal perang buatannya jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) kepada militer Filipina pada Mei 2015 dan Mei 2017 senilai USD 90 juta. Artinya PT PAL tak hanya memproduksi kapal pesanan dalam negeri.
Adapun kapal yang dipesan itu dipakai militer Filipina untuk mendukung operasi melawan pemberontak yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi. Dengan kapal itu, militer Filipina merasa terbantu dalam memberantas aksi pemberontakan.
Kapal Perang SSV buatan PT PAL Indonesia yang dipesan Filipina (Foto: PT PAL Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Perang SSV buatan PT PAL Indonesia yang dipesan Filipina (Foto: PT PAL Indonesia)
Bahkan karena manfaatnya, menurut Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh, produk perusahaan yang dipimpinnya dipuji oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Filipina pun berkomitmen membeli kapal dari PT PAL lagi.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa penetrasi yang kita lakukan di luar negeri, misalnya Filipina itu sudah memakai 2 kapal. Dan Presiden Duterte bicara, dia sangat happy dengan produk kita dan proud ya dan juga dan dia bilang 'we trust product from Indonesia'," kata Budiman.
4. Produk PAL Dilirik Negara Tetangga dan Afrika
PT PAL mengklaim, kapal perang tipe Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M) yang diproduksi perusahaannya diminati oleh negara tetangga di Asia Tenggara dan negara di Afrika. Saat ini KCR 60 M sudah dipakai oleh TNI AL.
Adapun KCR 60 merupakan kapal perang hasil pengembangan dari kapal perang tipe Fast Patrol Boat 57 Meter (FPB 57 M). KCR 60 sendiri merupakan kapal perang dengan fasilitas senjata kaliber 20 mm dan peluncur rudal anti kapal permukaan.
ADVERTISEMENT