Frustrasi Laju Inflasi Tinggi, Warga Venezuela Cetak Uang Sendiri

12 Januari 2018 8:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan para demonstran di Venezuela (Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan para demonstran di Venezuela (Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares)
ADVERTISEMENT
Laju inflasi di Vanezuela yang semakin tinggi membuat bank sentral di negara itu kewalahan untuk mencetak uang tunai. Warga di sana juga harus rela antre berjam-jam hanya untuk menarik uang tunai di ATM atau melakukan transfer dalam jumlah kecil.
ADVERTISEMENT
Demi mengatasi masalah tersebut, sebagian warga Venezuela memutuskan untuk mencetak mata uang sendiri. Komunitas yang dikenal dengan nama El Panal 2021 sudah mulai mencetak uang dengan nominal 5.000 bolivar atau setara USD 5. Uang hasil cetakannya dinamakan panal dan bisa didapat di tempat penukaran mata uang pasar gelap.
"Ini rumit untuk membeli produk karena kami tidak memiliki uang tunai di komunitas, jadi kami memutuskan untuk meningkatkan ekonomi dengan mencetak uang sendiri," ujar pemimpin komunitas El Panal 2021 Jose Lugo seperti dilansir Reuters, Jumat (12/1).
Demo di Venezuela (Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
zoom-in-whitePerbesar
Demo di Venezuela (Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Mata uang yang baru dicetak itu bisa digunakan untuk membeli nasi, sayuran dan buah-buahan oleh anggota komunitas. El Panal 2021 juga berharap nantinya uang tersebut bisa digunakan untuk membeli produk yang lebih beragam.
ADVERTISEMENT
Selain mencetak mata uang sendiri, penduduk Venezuela kini juga menggunakan sistem barter demi membeli kebutuhan sehari-hari. Warga negara yang memiliki minyak bisa menukar barang tersebut dengan kebutuhan lain seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan.
Untuk diketahui, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) pada November 2017 menurunkan peringkat penerbitan obligasi Venezuela dari CC menjadi D. Tak hanya itu, S&P juga memangkas nilai tukar mata uang asing jangka panjang negara tersebut menjadi default selektif, atau SD, dari sebelumnya yakni CC.
Venezuela masuk dalam kategori negatif. Kondisi ini mencerminkan pandangan bahwa Venezuela bisa mengalami gagal bayar setidaknya satu kali dalam tiga bulan ke depan. Dengan ditetapkannya Venezuela gagal membayar utang, negara yang dipimpin rezim sosialis itu berpotensi bangkrut dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT