Gandeng INKA dan LEN, WIKA Incar Proyek Jalur KA 1.000 Km di Afrika

27 Maret 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pekerja pabrik PT INKA, Madiun, Jawa Timur. Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para pekerja pabrik PT INKA, Madiun, Jawa Timur. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ingin menjadi kontraktor pembangunan jalur Kereta Api (KA) di Afrika bagian barat sepanjang 1.000 kilometer (km) yang ditender tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi III Wijaya Karya Destiawan Soewardjono menaksir, nilai proyek itu mencapai Rp 40 triliun. Sebab yang tak hanya membangun jalur KA saja, melainkan menyediakan trainset dan sistem persinyalan.
"Karena ini komplit, bukan paket. Bukan track-nya aja, mungkin (nilai proyeknya) Rp 40 triliun. Proyek ini melintasi beberapa negara, kalau enggak salah Senegal, Niger, ya Afrika bagian barat lah," ucapnya saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (27/3).
Dia menambahkan, dalam proyek ini WIKA akan membentuk konsorsium bersama PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai penyedia trainset, dan PT LEN sebagai penyedia jasa persinyalan kereta.
Ilustrasi kereta api. Foto: Thinkstock
"INKA untuk rolling stock-nya, maksudnya gerbong sama lokomotifnya. Kemudian LEN itu sistem persinyalannya," beber Destiawan.
Dia menyebut, untuk memasuki pasar Afrika sebetulnya tidak begitu sulit, namun modal yang disiapkan harus besar. Sebab karakteristik negara di Afrika yakni tak memiliki dana yang likuid.
ADVERTISEMENT
"Mereka enggak punya dana likuid. Mereka pengennya (pembayaran) bertahap, 2-3 tahun," imbuhnya.
Destiawan mengungkapkan, hingga bulan ini nilai proyek luar negeri yang dipegang Wijaya Karya mencapai Rp 7 triliun. Ditargetkan hingga akhir tahun, nilai proyek luar negeri yang digarap mencapai Rp 10 triliun.