Gara-gara MRT, Kereta Bandara Jadi Lebih Ramai

8 April 2019 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di KA Bandara di Stasiun BNI City. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di KA Bandara di Stasiun BNI City. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hadirnya Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta disebut-sebut membawa dampak positif khususnya mengurai kemacetan dan mempermudah mobilisasi masyarakat. Tak hanya itu, adanya MRT ternyata juga menghidupkan moda transportasi lain.
ADVERTISEMENT
Pengamat Transportasi Umum Djoko Setijowarno mengatakan, kehadiran MRT meningkatkan keterisian Kereta Bandara.
“Ada pengaruh MRT terhadap kenaikan penumpang Kereta Bandara,” ungkap Djoko kepada kumparan, Senin (8/4).
Mendapat informasi tersebut, kumparan mencoba untuk memastikan langsung ke lapangan. Berdasarkan pantauan kumparan, kini akses menuju Stasiun KA Bandara sedikit berbeda. Pengendara motor tidak lagi dapat masuk dari arah Stasiun Sudirman.
Suasana di sekitar Stasiun KA Bandara BNI City. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Sebab, akses yang disediakan justru akses bagi pejalan kaki. Trotoar yang cukup lebar dan bersih ini tersambung dari pintu keluar pejalan kaki Stasiun Sudirman, pintu Stasiun MRT Dukuh Atas dan pintu masuk Stasiun KA Bandara.
Masyarakat terlihat lalu lalang di sekitar trotoar tersebut. Di antaranya terlihat menuju stasiun KA Bandara. Di dalam stasiun, penumpang KA Bandara terlihat mengantre untuk masuk maupun keluar peron. Kenaikan jumlah penumpang ini juga dirasakan oleh beberapa pengunjung.
ADVERTISEMENT
Salah satu calon penumpang KA Bandara, Desi, mengatakan sedikit terkejut dengan ramainya stasiun KA Bandara saat ini. “Agak pangling ya. Tadi pas beli tiket sih enggak antre. Biasa saja. Ternyata begitu duduk di ruang tunggu lumayan juga (jumlah penumpangnya),” ujarnya.
Suasana di KA Bandara di Stasiun BNI City. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Desi mengaku sering menggunakan moda KA Bandara dari dan ke Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng. Karena alasan pekerjaan, Desi kerap keluar kota setidaknya dua minggu sekali. Menurutnya sejak awal menggunakan KA Bandara, dirinya lebih kepincut dengan moda transportasi ini ketimbang menggunakan transportasi lain.
“Pertama, enggak kena macet. Itu penting. Kedua lebih murah ketimbang naik taksi apalagi taksi online. Kalau naik taksi, belum sama tolnya. Apalagi sekarang dari taksinya juga ngasih charge 10 ribu kalau sampai Cengkareng. Total bisa 170 ribu sekali jalan. Kan mahal banget. Mending ini aja Rp 70 ribu, tepat waktu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Desi yakin alasan itu yang lambat laun membuat masyarakat tersadar bahwa harga tiket KA Bandara sebanding dengan layanan yang diberikan. Desi sendiri mengaku belum melihat kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan.
“Kalau naik banget, mungkin belum ya. Tapi sudah naik lah. Sudah mending ketimbang awal-awal dulu,” ujarnya.
Suasana di sekitar Stasiun KA Bandara BNI City. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Selain Desi, penumpang lain bernama Ridwan juga mengaku merasakan adanya penambahan penumpang KA Bandara. Meski jarang menggunakan transportasi ini, Ridwan mengatakan kondisi hari ini lebih ramai ketimbang terakhir kali dirinya datang ke Stasiun BNI City.
“Saya terakhir naik (KA Bandara) akhir tahun lalu. Itu belum seramai ini sih. Sekarang lumayan ya kalau dilihat. Ya ikut senang,” ujarnya.
Menurutnya, kenaikan penumpang ini juga disebabkan makin mudahnya akses salah satunya adanya MRT. “Ya bisa jadi karena MRT. Kan itu stasiunnya tinggal jalan ke sini ya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT