Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Tumbuh 20 Persen di 2019

23 Januari 2019 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: AFP/Adek BERRY)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: AFP/Adek BERRY)
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan penumpangnya mencapai 20 persen pada tahun ini. Maskapai penerbangan milik BUMN tersebut optimistis target tersebut bisa tercapai dengan beberapa strategi yang disiapkan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, salah satu strategi yang akan membantu perusahan untuk mencapai target tersebut adalah kerja sama operasi antara Garuda Group dan Sriwijaya Group.
"Kita target sekitar 20 persen (pertumbuhan penumpang) tetapi mungkin nanti lihat per kuartal," kata pria yang akrab disapa Arie ini saat ditemui di Garuda Indonesia Training Centre (GITC), Jakarta Barat, Rabu (23/1).
Ari mengakui kemungkinan penumpang domestik pada tahun akan cenderung sepi. Pada periode Januari, kata dia, jumlah penumpang menurun, bahkan sudah mulai terlihat sebelum ramainya kenaikan harga tiket pesawat.
Namun, dia mengatakan kondisi tersebut masih bisa berubah. Apalagi, Arie mengklaim jika jumlah penumpang yang bepergian ke luar negeri juga cenderung meningkat.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Tapi penumpang asing juga banyak. Dengan dibukanya kembali rute direct Jakarta-London," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada periode tahun lalu, Arie merinci jumlah penumpang maskapai Garuda Indonesia sekitar 21 juta orang. Adapun anak usahanya yang bergerak di maskapai berbiaya murah atau low cost carrier, Citilink, sekitar 12 juta. Sementara Sriwijaya Air sekitar 9-10 juta orang.
Selain adanya kerja sama dengan Sriwijaya, Arie mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan 20 persen perusahaan juga akan agresif menggelar promo tiket baik melalui online maupun offline.
"Kalau internasional banyak promo yang dilakukan. Jepang, Jepang-Korea," katanya.