Gencarkan Digital Banking, BRI Jamin Tak Ada PHK Pekerja

27 September 2018 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(ki-ka) VP Sekretariat Perusahaan Aestika Oryza Gunarto, Head of Investor Relations Bank BRI Achmad Royadi dan Pemimpin Wilayah BRI Makassar Agus Suprihanto di Paparan Public Expose Bank BRI di Investor Summit 2018, Makassar, Kamis (27/9/2018). (Foto: Dok. BRI)
zoom-in-whitePerbesar
(ki-ka) VP Sekretariat Perusahaan Aestika Oryza Gunarto, Head of Investor Relations Bank BRI Achmad Royadi dan Pemimpin Wilayah BRI Makassar Agus Suprihanto di Paparan Public Expose Bank BRI di Investor Summit 2018, Makassar, Kamis (27/9/2018). (Foto: Dok. BRI)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tengah fokus meningkatkan efisiensi. Salah satu efisiensi yang dilakukan perseroan yakni menumbuhkan dan menerapkan proses bisnis digital banking seperti branchless banking melalui Agen BRILink. Saat ini, BRI memiliki 244.363 agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Head of Investor Relations BRI Achmad Royadi mengatakan, salah satu langkah transformasi BRI dengan jalan memperluas komposisi (re-emphasizing) bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Namun, strategi transformasi tersebut diikuti dengan pengelolaan Human Capital BRI yang komprehensif seperti melakukan rotasi pekerja, tanpa perlu melakukan proses pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Rotasi pekerja termasuk ke anak perusahaan tanpa melakukan pengurangan jumlah pekerja untuk meningkatkan produktifitas,” ujar Achmad di Hotel Claro, Makasar, Kamis (27/9).
Transformasi digital tersebut akan mengurangi kebutuhan pekerja atau staf yang langsung berhadapan dengan konsumen (front office) di level unit hingga cabang. Karyawan front office BRI ke depan akan dipindahkan ke posisi lain seperti menjadi petugas marketing dan bisa berpindah ke anak perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Kemungkinan ke depannya front office akan berkurang jadi kami akan lakukan layoff, misalnya kan ada agen kami yang sekitar 240 ribu kan perlu ada yang memantau jadi kami mengubah misalnya menjadi petugas marketing,” ungkap Achmad.
Brizzi Bank BRI (Foto: Instagram @bank_bri)
zoom-in-whitePerbesar
Brizzi Bank BRI (Foto: Instagram @bank_bri)
Target Jangka Menengah dan Panjang BRI
BRI tengah bersiap untuk mewujudkan target jangka menengah dan panjangnya, yaitu menjadi the most valuable bank dan home to the best talent. Karenanya, BRI telah menyiapkan sejumlah strategi yang terdiri dari lima pilar utama.
Adapun lima pilar utama tersebut yakni di segmen bisnis mikro, bisnis usaha kecil dan menengah, bisnis konsumer, korporasi dan memperkuat anak perusahaan.
Achmad mengatakan bisnis UMKM selama ini menjadi fokus utama perseroan dengan total kredit pada semester I 2018 sebesar Rp 794,3 triliun.
ADVERTISEMENT
“Dalam lima tahun mendatang, kami targetkan segmen usaha mikro ini tumbuh dari 34 persen menjadi 40 persen, diikuti dengan kredit korporasi sebesar 20 persen dari sebelumnya berkontribusi sekitar 25 persen,” sebutnya.
BRI juga akan memaksimalkan kontribuai anak perusahaannya, dari sebelumnya hanya sekitar 3 persen menjadi 10 persen. Beberapa hal, seperti penguatan daya saing dan ekspansi perusahaan anak dilakukan perseroan.
“Misalnya itu pada April lalu, salah satu anak perusahaan kami melakukan Initial Public Offering (IPO), yaitu PT Bank BRI Syariah yang resmi listing di bursa pada Mei lalu. Kami juga tambah modal PT Bank BRI Agroniaga Tbk lewat right issue senilai Rp 2 triliun,” kata Achmad lagi.
Selain itu, BRI juga diketahui telah menerbitkan global bond senilai USD 500 juta untuk refinancing surat utang global yang jatuh tempo pada Maret lalu.
ADVERTISEMENT
“Iya, global bond yang senilai USD 500 juta ini diterbitkan untuk menggantikan surat utang yang telah terbit pada 2013 lalu dan jatuh tempo pada Maret kemarin. Nilainya juga sama segitu juga,” tutupnya.