Genjot KPR Mikro, BTN Gandeng Komunitas Pekerja Informal

12 Desember 2018 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menghitung pecahan uang rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menghitung pecahan uang rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggenjot penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Mikro dengan menggandeng komunitas pekerja informal. Tahun ini, ditargetkan 5.000 KPR Mikro tersalurkan.
ADVERTISEMENT
KPR Mikro sendiri merupakan produk BTN untuk menjawab kebutuhan pembiayaan perumahan bagi pekerja di sektor informal. Sebab selama ini pekerja informal kesulitan mengakses KPR karena tak memiliki gaji tetap.
“Iya gandeng komunitas, supaya tahu mana sekiranya yang belum memiliki rumah sekaligus mensosialisasikan,” beber Direktur BTN, Dasuki Amsir kepada kumparan, Rabu (12/12).
Sejak dilaunching pada tahun lalu, KPR Mikro telah disalurkan ke penjual bakso dan mi di Semarang, nelayan di Jember Jawa Timur, buruh informal di Kendal Jawa Tengah dan pengemudi transportasi online di Yogyakarta.
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Kami ingin meningkatkan ekonomi masyarakat bawah lah. Rencana nanti (dalam waktu dekat) di Garut ada KPR Mikro untuk tukang cukur,” ucapnya.
Untuk memperoleh KPR Mikro, pekerja informal harus memiliki produk tabungan dari Bank BTN dulu, yakni Tabungan Cermat dengan setoran minimal Rp 10.000. Setelah 3 bulan menabung, pekerja informal baru bisa mengajukan KPR Mikro.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam program ini, BTN menerapkan uang muka dengan batas terendah hanya 1 persen dari harga rumah. Sementara jangka waktu atau tenor kredit bisa sampai dengan 10 tahun menyesuaikan kemampuan nasabah.
“KPR Mikro saya kira ke depan akan terus jalan, jadi kan kita melihat potensinya. Pekerja informal semestinya juga bisa kredit rumah,” tegas Dasuki.