Hal-hal yang Perlu Diperbaiki LRT Jakarta Biar Makin Keren

14 Juni 2019 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana uji publik LRT Jakarta, Selasa (11/6) Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana uji publik LRT Jakarta, Selasa (11/6) Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT LRT Jakarta mulai melakukan uji publik kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta sejak Selasa (11/6) lalu. Dengan adanya uji publik, masyarakat berkesempatan menjajal moda transportasi baru ini secara gratis. Sayangnya, masih ada beberapa kekurangan dalam operasional kereta ringan pertama di Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, fasilitas publik terlihat belum lengkap. Berikut beberapa hal yang harus diperbaiki oleh LRT Jakarta biar makin keren.
Tidak Ada Rambu Pada Tangga dan Eskalator
Budaya tertib dan antre menjadi salah satu yang selalu ditekankan dalam bertransportasi umum. Untuk itulah keberadaan imbauan dan rambu-rambu juga diperlukan. Seperti pada sebuah tangga, rambu-rambu untuk pejalan kaki biasanya dipasang di setiap anak tangga. Hal ini untuk memberitahu kepada penumpang agar berjalan di sisi tertentu, sesuai dengan petunjuk. Sebab, satu lajur anak tangga digunakan untuk naik dan turun. Di stasiun LRT, petunjuk tersebut belum ditemukan. Hal yang sama juga terlihat pada eskalator. Rambu ‘diam’ dan ‘jalan’ juga tidak terpasang.
Kartu LRT. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Tempat Sampah
Keberadaan tempat sampah juga jadi hal penting pada fasilitas umum. Sayangnya di stasiun LRT, keberadaan tempat sampah di dalam peron justru nihil. Hal tersebut bahkan dikonfirmasi oleh petugas kebersihan setempat.
ADVERTISEMENT
“Wah di sini enggak ada tempat sampah, adanya di luar sana (luar stasiun), di bawah,” ungkap salah satu petugas di lokasi kepada kumparan, Jumat (14/9).
Antrean Online yang Penuh
Seperti diketahui masyarakat yang ingin menjajal LRT harus mendaftar via website resmi LRTJ. Nantinya penumpang akan mendapat e-tiket untuk ditukar dengan kartu saat berada di stasiun. Sayangnya, pendaftaran online justru mengalami kendala yaitu antrian yang panjang saat sudah berada di stasiun. Di sisi lain, pihak LRTJ justru menerima masyarakat yang datang langsung dan belum melakukan pendaftaran melalui website LRTJ. Penumpang yang belum mendaftar via website tersebut diarahkan untuk mengisi data secara manual dan tetap diberikan tiket untuk single trip. Sayangnya, pendaftar manual ini justru lebih cepat terlayani.
Suasana Stasiun LRT Boulevard Utara. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Suasana di Dalam Stasiun Kurang Nyaman
ADVERTISEMENT
Sebagian penumpang juga mengeluhkan suasana di dalam peron yang terasa panas sehingga membuat mereka tidak nyaman. Peron di stasiun LRT memang didesain selayaknya tempat terbuka. Sayangnya tidak terlihat satupun kipas di sepanjang peron. Sehingga jika cuaca tengah terik, penumpang yang menunggu kereta pun akan merasa cukup gerah.
Suasana di Stasiun LRT Boulevard Utara, Jakarta. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Pengumuman Dalam Kereta Kurang Informatif
Di dalam kereta, pengumuman saat kereta tiba di setiap stasiun juga kurang terdengar jelas. Informasi itu juga tidak disampaikan berulang kali. Sehingga terkadang penumpang yang belum familier dengan setiap stasiun pemberhentian, merasa kebingungan. Penumpang harus mengecek manual pada layar kecil di atas pintu untuk mengetahui posisi kereta berada di stasiun mana. Hal ini tentu cukup menyulitkan bagi penumpang.
ADVERTISEMENT
Belum Tepat Waktu
Untuk uji publik kali ini, pihak LRTJ mengoperasikan 6 train set. Masing-masing train set terdiri dari dua gerbong mini. Jarak antara kereta diklaim berdurasi sekitar 10 menit. Sayangnya dalam praktik uji publik, kedatangan kereta tidak sesuai dengan keterangan waktu yang tertera pada monitor. Misalnya di monitor tertulis kereta datang dalam waktu 3 menit. Namun, kenyataannya kereta datang lebih dari 3 menit.