Harga Avtur dan Dolar AS Naik, AirAsia Masih Pertahankan Harga Tiket

24 Agustus 2018 16:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat AirAsia X Airbus A340 (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat AirAsia X Airbus A340 (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga bahan bakar avtur dan pelemahan rupiah yang cukup tajam mendorong maskapai penerbangan untuk melakukan beberapa upaya mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, AirAsia Indonesia menyatakan tidak berencana menaikkan harga tiket pesawat dan tetap mempertahankan harga lama kepada para pelanggan. AirAsia lebih memilih untuk melakukan efisiensi biaya dari sisi operasional ketimbang menaikkan harga.
“Kenaikan harga minyak dan pelemahan rupiah pasti sangat ber-impact karena minyak itu komoditas dasar dan biasa dibeli dengan dolar. Kita harus mengencangkan pengeluaran dulu. Ini bukan zamannya menaikkan harga,” kata Direktur Niaga AirAsia Indonesia, Rifai Taberi, saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (24/8).
Rifai menjelaskan bahwa bahwa cost saving yang dimaksud disini salah satunya adalah meningkatkan utilitas pelanggan dengan menjaga ketepatan waktu berangkat.
“Begitu turun pesawat itu udah ada yang langsung antre untuk masuk ke pesawat tujuannya yah itu supaya enggak lama-lama ada di ground dan terbang lagi. Jadi utilitas naik. Ini salah satu bentuk cost saving yang paling efektif. Kalau pesawat lebih banyak dipakai, cost pesawat akan turun. Inisiatif seperti ini yang akan kita lakukan untuk menekan pengeluaran ketimbang menaikkan harga,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Rifai menambahkan, pihaknya saat ini tengah mengamati kalau pasar masih belum siap menerima kenaikan harga. Karena itu, Rifai menegaskan AirAsia tidak akan menaikkan harga tiket pesawat.