Harga Daging Ayam Hingga BBM Turun Jadi Penyebab Deflasi di Februari

1 Maret 2019 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging ayam di Pasar Senen, Jakarta Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daging ayam di Pasar Senen, Jakarta Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Laju Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Februari 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (mtm) dan inflasi 2,57 persen secara tahunan (yoy).
ADVERTISEMENT
Angka tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terjadi inflasi 0,32 persen (mtm) maupun periode yang sama tahun lalu yang terjadi inflasi sebesar 0,17 persen (mtm).
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, mengatakan deflasi tersebut terjadi karena adanya penurunan harga di kelompok bahan makanan. Otoritas statistik mencatat, deflasi bahan makanan sebesar 1,11 persen dan andilnya terhadap deflasi Februari 2019 adalah 0,24 persen.
Adapun komoditas bahan makanan yang mengalami penurunan harga selama bulan lalu adalah daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, ikan segar, wortel, dan jeruk.
"Namun ada juga yang mengalami inflasi seperti beras, mie kering instan, dan bawang putih. Meskipun andilnya kecil masing-masing 0,01 persen," jelas dia di kantor pusat BPS, Jakarta, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
Untuk kelompok makanan jadi mengalami inflasi 0,31 persen dan andilnya sebesar 0,06 persen. Komoditas yang menyumbang inflasi pada komponen ini yaitu nasi dan lauk pauk serta rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Seorang pembeli BBM untuk sepeda motor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,25 persen dan andilnya sebesar 0,06 persen. Tarif sewa rumah mendorong inflasi pada komponen ini sebesar 0,02 persen dan tarif kontrak rumah serta upah rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen.
Selanjutnya, kelompok sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olahraga; serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, memiliki andil terhadap inflasu bulan lalu sebesar masing-masing 0,1 persen.
Sementara untuk kelompok transportasi, komoditas yang menyumbang inflasi yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,03 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami inflasi pada komponen ini adalah bensin, khususnya nonsubsidi.
ADVERTISEMENT
"Untuk tansportasi, komoditas yang memberikan andil deflasi itu adalah bensin, khususnya untuk yang nonsubsidi. Ini mengalami penurunan harga atau deflasi yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo masing-masing 0,01 persen," katanya.
Secara keseluruhan, inflasi inti selama bulan lalu adalah 0,26 persen, harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, dan komponen bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,3 persen.
"Untuk komponen energi mengalami deflasi 0,28 persen. Ini komoditasnya bensin nonsubsidi yang mengalami penurunan harga," tambahnya.